Ratusan Santri Putri Tiba di Terminal Mengwi Jalani Cek Kesehatan Berlapis

Screening dan pengecekan suhu tubuh santri Putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur

BADUNG, Berita Dewata – Ratusan santri putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur pulang nyantren ke Bali melalui Terminal Mengwi, dan menjalani pemeriksaan kesehatan yang super ketat dan berlapis. Sebelum santri keluar dari bus, dilakukan penyemprotan terhadap semua barang bawaan santri.

Saat turun dari bus, semua santri langsung menjalani pemeriksaan kesehatan. Diwajibkan masuk ke ruang khusus penyemprotan atau bilik sterilisasi guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19, lalu melewati pemeriksaan suhu tubuh.

Selain itu, saat melakukan perjalanan, semua santri dibekali surat keterangan kesehatan dari klinik di Pondok Pesantren. Mereka tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, santri putri ini disemprot disinfektan dan pengecekan kesehatan. Demikian juga saat hendak masuk di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.

Lapis berikutnya, pemeriksaan kesejatan saat tiba di Terminal Mengwi Kabupaten Badung, oleh tim petugas gabungan dari Posko Terpadu Pencegahan Penyebaran Virus Corona dari berbagai institusi dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Polres Badung, Kodim Badung, Basarnas dan Satpol PP.

Penyambutan santri putri yang pulang karena liburan menyambut bulan suci Ramadhan itu, para santri didampingi Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) perwakilan Badung dan Denpasar, PC NU Kabupaten Badung dan Kota Denpasar serta tokoh pemuda dari Denpasar.

“Kami melakukan screening dan pengecekan suhu tubuh untuk mengetahui kesehatan para santri,” kata Kepala UPT Puskesmas Denpasar Utara dr I Wayan Edi Irawan.

Semua santri diwajibkan masuk ke ruang khusus penyemprotan atau bilik sterilisasi guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19

Bagi mereka yang suhu tubuhnya di bawah 37 dinyatakan normal dan sehat sehingga bisa diperbolehkan pulang ke rumah namun harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Bagi yang suhu tubuhnya diatas 38, maka langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami wajibkan para santri selama isolasi di rumah agar memakai masker, sebab dikhawatirkan walaupun sekarang, dalam keadaan sehat bisa saja sebagai pembawa virus yang dapat menularkan virus kepada keluarga dan masyarakat,” imbuh Edi Irawan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan mengatakan, kegiatan ini merupakan kerja sama dengan PCNU Kota Denpasar dan Badung bersama Pemerintah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

“Sesuai perintah Wali Kota Denpasar, agar kami membantu para santri ini, untuk datang untuk mengecek kesehatannnya dan memastikan saudara-saudara kita santri ini, agar betul-betul sehat datang dari tempat sekolahnya (Ponpes),” tutur Sriawan.

Bersama jajaran terkait yang tergabung membentuk Posko Terpadu, dia melihat SOP sudah berjalan cukup baik, mulai saat santri turun dari bus sudah disemprot disinfektan, cuci tangan dan screening bilik sterilisasi di mana semua itu bentuk kerja sama yang bagus untuk mengantisipasi penyebaran corona.

“Harapan kita, kondisi ini terus kita tingkatkan, karena kemungkinan 7 April ini, akan datang lagi suadara kita, santri-santri ini yang kita mantapkan kembali, kalau dalam Islam, habluminnnasn-ya (hubungan antar manusia), kita tingkatkan lagi,” terangnya.

Ketua PCNU Denpasar H Pujianto S.A. MD menyambut gembira karena dari pemerintah sangat tanggap dalam membantu proses kepulangan para santri yang sedang menimba ilmu di luar Bali.

“Tentunya, untuk kedatangan berikutnya, kita akan lebih baik lagi, dengan kerja sama yang sudah dilakukan ini, saling menginformasikan satu sama lain, agar wabah ini bisa lenyap dari Indonesia terutama Denpasar dan Bali,” ujarnya.

Dari tokoh Pemuda di Denpasar yang juga salah satu wakil wali santri Miftachur Rohman menyambut positif kerja sama sinergi yang baik dengan kegiatan antar instansi pemerintah dan pihak terkait lainnya sehingga kepulangan para santri ini bisa berjalan lancar.

Miftachur Rohman

“Adik-adik kami dari Pondok Pesantren Sukorejo ini, tentunya kepulangannya sudah dipertimbangkan sesuai standar kesehatan, dibekali surat sehat. Adik-adik kami sudah dibimbing mulai berangkat dari pesantren melalui beberapa lapis standar kesehatan, kami dari keluarga mengapresiasi,” kata Miftachur Rohman.

Pihaknya menyampaikan apresiasi atas dukungan petugas terkait dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, yang sudah memperhitungkan aspek dari segi kedatangan para santri putri di Bali yang sudah berjalan dengan lancar.

“Para santri pulang ke Bali, bukan karena dampak virus corona, tetapi memang sudah menjadi agenda program pesantren yakni diliburkan jelang Ramadhan.” Tegasnya.

Diketahui, usai diperiksa kesehatannya, semua santri putri dengan tertib dan disiplin menjaga jarak social distancing untuk didata sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here