JAKARTA – Keteguhan hati calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra soal reklamasi Teluk Benoa sungguh luar biasa. Saat tampil di acara “Kupas Kandidat” yang disiarkan oleh TVRI, Kamis malam (12/4/2018).
Setelah ditayangkan pertanyaan warga soal ending reklamasi Teluk Benoa, Rai Mantra dengan tegas bahwa dirinya sebenarnya sudah menolak reklamasi Teluk Benoa sejak tahun 2013.
Sejak wacana reklamasi Teluk Benoa digulirkan, Rai Mantra dengan tegas menolaknya. Sikapnya yang menolak Reklamasi Teluk Benoa itu sudah disampaikan, jauh sebelum dirinya dicalonkan menjadi Gubernur Bali saat ini.
“Kalau ikut tolak reklamasi Teluk Benoa, saya siap menjadi calon gubernur. Lebih baik saya tidak jadi gubernur daripada reklamasi Teluk Benoa itu dilakukan,” ujarnya.
Menurutnya, penolakan itu merujuk pada kajian yang dilakukan oleh akademisi dan pakar dari Universitas Udayana (Unud) dan juga sikap tegas yang sudah disampaikan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali.
Isu reklamasi Teluk Benoa itu telah mencipatkan kontroversi di Bali baik secara adat, budaya, agama dan sosial kemasyarakatan. Lokasi Teluk Benoa itu ada di Bali selatan. Sementara daya tampung (carring capacity) di selatan Bali sudah sudah tidak memungkinkan lagi.
Saat ini dalam satu kilometer persegi sudah dihuni oleh sekitar 7000 orang. “Ini sangat krodit di selatan Bali. Dan kami sangat tegas menolaknya,” ujarnya.
Kontroversi lainnya saat ini adalah jumlah desat ada di Bali yang menolak reklamasi Teluk Benoa sangat besar. Bila desa adat di Bali menolaknya, maka tentu hal ini sudah dikaji secara adat dan budaya bahwa jika reklamasi itu terwujud maka Bali akan mendapatkan ancaman serius tentang eksistensi adat dan budayanya.
Mantra-Kerta berhasil tampil lebih prima dan lebih tangkas dalam merespons setiap pertanyaan panelis acara “Kupas Kandidat” kali ini.
Sejak awal panelis melontarkan pujian kepada paslon yang murah senyum, relaks dan tidak demam panggung ini. Dimulai pakar politik LIPI R.Siti Zuhro, Sekjen KPK R.Bimo Gunung Abdul Kadir, pengamat kebijakan publik Sirojuddin Abbas, hingga pakar ekonomi Firmanzah, semuanya puas dengan jawaban- jawaban lugas Rai Mantra maupun Sudikerta.
Dalam acara “Kupas Kandidat” tersebut, baik Rai Mantra maupun calon wakil gubernur yakni I Ketut Sudikerta mampu menjawab pertanyaan panelis secara cerdas dan enteng. Penjelasan ini di berbagai sektor pemerintahan, pariwisata, ekonomi kreatif dan adat dan budaya Bali dilakukan secara sangat sempurna.
Penjelasan yang detail itu membuktikan bahwa kedua kandidat itu sudah sangat berpengalaman di bidangnya, karena Rai Mantra sudah menjadi Walikota Denpasar dua periode, sementara Sudikerta menjadi Wakil Bupati Badung 2 periode dan kini masih menjaba sebagai Wakil Gubernur Bali non aktif. RLS