DENPASAR – Calon Gubernur Bali nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengunjungi Paradise Island Clothing Association Fesival atau yang kondang dengan sebutan PICA Fest pada Sabtu (3/2/2018).
Bertempat di lapangan parkir GOR Ngurah Rai, Denpasar, Rai Mantra datang ditemani istri, Selly Mantra dengan mengenakan busana kasual yakni atasan kaos oblong dan celana jeans. Rai Mantra terlihat santai dan membaur di antara ribuan pengunjung yang hampir seluruhnya kaum muda.
Pada kesempatan tersebut Rai Mantra memborong puluhan kaos produk anak muda kreatif di setiap outlet yang dikunjunginya. Di sela-sela berbelanja Rai Mantra menyempatkan diri untuk bertegur sapa dengan penjaga stan atau pengunjung. Calon Gubernur yang dikenal sebagai penggerak ekonomi kreatif di Bali itu juga menyempatkan diri menikmati tontonan live music dari band-band anak muda.
Kehadiran Rai Matra tak pelak menarik perhatian pengunjung. Mereka berebut untuk berfoto bersama sambil berpose salam dua jari. Melebur dalam keriangan anak-anak muda, tokoh yang sangat getol mendorong kaum muda Bali untuk berani tampil terdepan dalam industri kreatif dan merebut segala peluang dan kesempatan yang ada padanya.
“Ini untuk kesekian kalinya saya hadir di acara anak muda yang luar biasa ini. Setiap kali datang, saya merasa kagum dengan semangat dan gairah mereka dalam menciptakan dan mengelola peluang bisnis di bidang clothing. Salut saya untuk kreativitas dan jiwa kewirausahaan mereka,” ujar Rai Mantra.
Menurut Rai Mantra ini acara yang luar biasa. Di mana anak-anak muda Bali mengembangkan kreativitasnya sambil mengembangkan usaha. Menurutnya inilah gambaran generasi muda millenial yang selalu optimis menghadapi persaingan.
“Festival seperti ini adalah bukti anak-anak muda kita punya optimisme tinggi menghadapi tantangan jamannya. Berbekal kreativitas mereka hadapi dan kuasai keadaan,” imbuh Rai Mantra. Menurutnya Bali punya potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Apalagi pada dasarnya orang Bali memiliki citarasa seni tinggi di berbagai aspek kehidupan.
Seiring perkembangan jaman, kata Rai Mantra, kreativitas menyesuaikan diri pada ruang-ruang baru, seperti yang ditunjukan orang-orang muda di PICA Fest yang menampilkan brand-brand lokal dengan kemasan dan presentasi kekinian. Di mana dari sisi desain, kualitas, dan harga mampu bersaing dengan brand-brand kelas dunia.
“Persaingan itu sehat bagi anak muda karena akan memicu mereka untuk terus mengeksplorasi ide dan dituangkan dalam bentuk karya,” ujar Rai Mantra. Karena itu Rai Mantra sangat mendukung langkah positif anak-anak muda ini. Dia berharap PICA Fest atau festival serupa lainnya terus digelar dan dikembangkan agar kreativitas anak muda menemukan akses pasar dan pada akhirnya memperkuat ekonomi.
Untuk diketahui PICA Festival merupakan sebuah festival fashion dan musik yang melibatkan desainer, pengusaha clothingi, dan grup band anak muda di seluruh Bali. Festival ini berawal pada 2014 bertepatan dibentuknya Asosiasi Pengusaha Clothing Indie Pulau Dewata atau Paradise Island Clothing Association (PICA). Asosiasi ini dibentuk untuk menyatukan para pemilik clothing di Bali. Mereka kemudian sepakat untuk membuat sebuah festival. PICA Festival 2018 adalah festival yang ke lima.
Perputaran uang selama berlangsungnya festival sangat tinggi. Tak kurang dari Rp. 2,5 miliar omset berhasil diraup setiap harinya. Untuk tahun 2018 digelar selama lima hari dari tanggal 1 sampai dengan 4 Februari 2018. RL/BD