Site icon -Berita Dewata

Rahina Purnama Kelima, Bupati Klungkung Satria Muspayang Karya di Lima Pura

KLUNGKUNG, BERITADEWATA – Bertepatan dengan Rahina Purnamaning Kelima, Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra melaksanakan muspayang karya di lima pura besar, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan dimulai dari Upacara Ngusaba Jagat di Pura Agung Kentel Gumi, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan. Kedatangan Bupati Satria dan Wabup Tjok Surya disambut oleh prajuru adat dan dinas Desa Banjarangkan, Camat, serta anggota DPRD Klungkung dapil Banjarangkan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Satria tidak hanya ngaturang bakti, tetapi juga menyerahkan punia yang diterima langsung oleh prajuru pura setempat, Ngakan Putu Gde Bawa.

Upacara Karya Ngusaba Jagat Pura Agung Kentel Gumi dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Manuaba (Griya Gede Tusan), Ida Dalem Dharma Surya Sogata (Puri Agung Klungkung), dan Ida Pedanda Gde Oka Sogata (Karang Griya Buda Manik Sogata Tusan). Adapun Upacara Nyineb dijadwalkan pada Redite Paing Dungulan, Minggu (16/11/2025).

Usai dari Tusan, Bupati Satria dan Wabup Tjok Surya melanjutkan persembahyangan di Pura Puseh Balai Agung Desa Adat Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, yang tengah menggelar Upacara Karya Ngusaba Desa yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.

Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Adat Kusamba, menghadiri Karya Ngusaba Segara dan Ngusaba Nini di pura setempat.

Masih di hari yang sama, Bupati Satria juga menyempatkan diri hadir di luar wilayah Klungkung, yakni di Pura Tirta Pingit Besakih, Kabupaten Karangasem, dalam upacara Mamungkah Tawur Balik Sumpah, Ngenteg Linggih, dan Padudusan Agung.

Upacara di Besakih tersebut dipuput oleh dua Ida Sulinggih Siwa Buda, dan prosesi Bakti Penganyar sekaligus Ida Bhatara Mesineb akan dilaksanakan pada Sabtu (8/11/2025).

“Kehadiran kami jajaran Pemkab Klungkung di lima pura dalam satu hari Purnama ini menegaskan komitmen pemerintah untuk selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan keagamaan, adat, dan budaya masyarakat,” ujar Bupati Satria.

Ia menambahkan, kegiatan spiritual ini juga menjadi wujud pelestarian tradisi dan penguatan nilai-nilai budaya Bali di tengah modernisasi.

Sebarkan Berita ini
Exit mobile version