Puluhan Warga Buleleng Terima Raskin Berwarna Kuning dan Berdebu

Puluhan Warga Buleleng Terima Raskin Berwarna Kuning dan Berdebu

Buleleng – Puluhan warga Kabupaten Buleleng, yang berada di Kecamatan Banjar, Desa Tigawasa mengeluhkan beras miskin (Raskin) yang diterimanya Bulog Cabang Kecamatan Seririt melalui Kepala Desa Tigawasa dalam kondisi rusak. Kondisi Raskin yang diterima warga warnanya sudah kekuning-kuningan, bercampur debu dan tercium bau apek.

Sebelumnya, pernah juga warga Desa Temukus Kecamatan Banjar mengeluhkan kondisi beras yang diterima masyarakat desa setempat berbau apek dengan warna yang sama. Seorang warga dari Dusun Konci Desa Tigawasa Kecamatan Banjar bernama Komang Suardika Adi Putra keluarga dari Nyoman Simpen menjelaskan, beras tersebut saat diterima memang sudah dalam kondisi rusak.

Warga memang tidak sempat memeriksa saat menerima beras tersebut. “Beras diterima di Kantor Desa Tigawasa ppada 7 Agustus lalu. Memang saat mengambilnya warga tidak sempat mengecek. Saat tiba di rumah masing-masing, barulah diketahui jika kondisi beras sudah tidak layak dikonsumsi,” ujarnya Sabtu (12/8).

Ia mengakui jika keluhan itu sudah disampaikan ke beberapa pihak terkait dan hingga saat ini belum ditindaklanjuti. Akibatnya, beberapa warga menulisnya melalui akun facebooknya sehingga ramai diperbincangkan banyak kalangan.

Akun facebook bernama Putu Putra Sariani Grenade menulis “Ne jani kene sembakone ne bakatang masyarakat miskin. Mani puane bise poral lakar bahange masyarakat miskine (Begini sembako yang didapat masyarakat miskin, besok lusa bisa Poral dikasih masyarakatnya).” Poral itu sejenis makanan babi dalam bahasa setempat. Postingan mendapatkan respon dari banyak kalangan, namun pihak terkait yang bertanggungjawab terhada Raskin belum ada respon.

Dari sembilan dusun yang ada di Desa Tigawasa hampir keseluruhan menerima kondisi beras yang tak layak di konsumsi. Menurut Adi Putra, di Dusun Konci sendiri jumlah penerima jatah raskin mencapai dari 120 KK. Suardika selaku penerima jatah raskin saat dikonfirmasi menyebut, setelah menerima beras yang tidak layak dikonsumsi, banyak masyarakat mengomel dan marah-marah dan sasarannya ke pemerintah.

“Kita bukanya memojokan seseorang atau kelompok tertentu. Saya selaku penerima jatah raskin merasa risih memasak dan memakan beras ini karena sangat tidak berkualitas. Jika harus dimusuhi aparat desa karena perkataan saya ini tidak masalah, karena saya membela kebenaran dan masyarakat kecil juga,” Keluh Suardika.

Bahkan Suardika menyebutkan selama ini aparat Desa Tigawasa tidak pernah menyampaikan jika ada beras yang rusak atau tidak layak dikomsumsi bisa dikembalikan. Padahal himbauan beras rusak dari Kabulog sendiri maupun Bagian Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Buleleng telah beberapa kali bersosialisai bahwasanya jika ada beras rusak segera kepala desa melaporkanya. “Sama sekali dari Desa Dinas tidak ada penyampaian kalau ada beras rusak, hanya ada arahan untuk mengambil beras ke kantor desa atau ke balai dusun” imbuhnya.

Kepala Bulog Seririt Gusti Bagus Muliawan saat dikonfirmasi terkait penemuan beras yang tak layak dikomsumsi di Desa Tigawasa menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali bersosialisasi ke masing – masing kecamatan dengan menghadirkan pihak pemerintah desa bersama Ekbang Buleleng.

“Jika ada beras rusak berhak dikembalikan dan Bulog pun akan siap mengganti berapapun itu jumlahnya. Kami sudah sering turun bersama Pak Wayan Darmika dari Ekbang Buleleng mensosialisasikan hal itu. Jika ada beras rusak mohon dilaporkan dari desa dan kami siap mengganti berapaun jumlahnya. Kalau ada dua sak pun kami ambil. Sepanjang armada truk kami bisa masuk ke desa akan kami layani demi masyarakat” jelas Muliawan.

Kasubag Ekbang Buleleng Wayan Sudarmika mengatakan, pihaknya sudah terus melakukan sosialisasi ke masing-masing desa di Kabupaten Buleleng terkait adanya raskin rusak dari Bulog. “Berkali-kali kita jelaskan, kalau ada yang rusak laporkan, dan Bulog akan ganti,” ujarnya.

Disisi lain Anggota DPRD TK II Buleleng Made Adi Purnawijaya sangat menyayangkan masih saja ada raskin yang kurang berkualitas dibagikan kepada masyarakat miskin di Buleleng oleh pihak Bulog Kabupaten Buleleng. ”Kok masih saja ada Raskin yang tak bagus dibagikan. Kalau benar itu terjadi pihak desa harus menolak. Masak masyarakat disuruh mengkomsumsi beras yang tidak layak dan dari dinas sosial harus ikut mengawasi dan bertanggung jawab,” jelas Adi Purnawijaya.

 

Editor : Arnoldus Dhae

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here