BeritaDewata.com, Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh stakeholder pariwisata di Bali saat ini sedang mempersiapkan secara khusus 33 destinasi wisata yang sudah terdata untuk menyambut tamu IMF dan World Bank yang akan didgelar Oktober mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, dari 60 destinasi yang disiapkan secara khusus untuk menyambut tamu IMF dan World Bank, Bali kebagian 33 destinasi.
“Dari 60 destinasi yang disiapkan untuk menyambut gelaran IMF dan World Bank, ada 33 destinasi ada di Bali. Sisanyaa ada di 10 destinasi lainnya di Labuanbajo, Lombok, Banyuwangi, Borobudur, Toba, Manado dan sebagainya,” ujarnya di Denpasar, Rabu (12/9).
Menurutnya, 33 destinasi yang ada di Bali itu tersebar secara merata di seluruh kabupaten di Bali, baik destinasi yang sudah dikenal publik maupun belum. Beberapa yang bisa disebutkan antara lain Tanah Lot, Pura Ulun Danu, Seminyak, Kuta, Sanur, Nusa Dua, Desa Penglipuran dan seterusnya.
Persiapan tersebut berupa pembenahan infrastruktur seperti akses masuk, sampah, toilet, fasilitas umum lainnya. Persiapan juga dilakukan bagi sumber daya manusia.
“Berbagai persiapan dan pelatihan SDM sudah dilakukan baik di Jakarta maupun di Bali. Mereka yang bertugas sebagai Leisson Officer (LO), guide, tikecting, sopir juga sudah dilatih secara khusus untuk menyambut tamu IMF dan World Bank di Bali. Dalam pembenahan tersebut, pemerintah sama sekali tidak mengeluarkan biaya apa pun karena sudah ditanggung pihak swasta termasu hotel dan restorang yang ada. Semuanya dikendalikan Asita dan asosiasi industri pariwisata lainnya,” ujarnya.
Semua pembenahan akan dilakukan dalam waktu dekat ini, dan sampai akhir September semuanya sudah clear.
Menurut Yuniartha, jadwal sidang Annual Meeting IMF dan World Bank baru akan berlangsung mulai tanggal 8 Oktober sampai seminggu ke depannya. Namun para peserta sudah mulai berdatangan pada akhir September.
“Biasanya, kalau ada undangan ke Bali, yang diundang hanya satu orang, tetapi yang datang itu bisa 5 orang, 10 orang. Mereka akan berlibur di Bali mulai awal Oktober nanti,” ujarnya.
Dalam kemasannya, mereka bisa mengambil paket full day atau hanya cukup setengah hari karena padatnya acara selama di Bali. Kelompok ini bukan peserta IMF dan World Bank tetapi ikut datang ke Bali karena untuk berlibur. Saat ini persiapan sudah mencapai 90 persen dan tinggal finishing ke beberapa destinasi saja.