NUSA DUA, BERITADEWATA – Menyusul semakin melandainya pandemi COVID-19 di sejumlah negara termasuk di Indonesia, sejumlah bisnis kembali bergeliat.
Pun begitu yang terjadi di Indonesia. Tak heran beragam produsen dan pebisnis kembali menggencarkan usahanya seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Salah satunya adalah bisnis kuliner termasuk bahan dasar makanan seperti bisnis daging impor asal Australia, Bass Strait.
Pada Selasa 25 Oktober 2022 perusahaan importir Indonesia – PT Global Pratama Wijaya sebagai ekslusif importir dan distributor di Indonesia menggelar launching perdana lini produk baru yang masuk ke Indonesia, Australian Beef – Bass Strait.
Acara yang digelar di The St Regis Bali Resort Nusa Dua, PT Global Pratama Wijaya bekerjasama dengan Lotus Food Services sebagai eksklusif distributor di Bali – mengundang sejumlah tamu undangan termasuk para pelaku industri restoran dan perhotelan juga masyarakat Bali untuk mencicipi kelezatan kualitas daging impor ini.
Queenie Wang selaku Export Sales Manager for SE Asia at Greenham – sebagai produsen daging grassfed Bass Strait di Australia – mengatakan bahwa pihaknya maupun pihak PT Global Pratama Wijaya sengaja memilih Bali sebagai tempat launching perdana dengan beberapa pertimbangan.
“Kami pilih Bali untuk memperkenalkan daging sapi berkualitas tinggi ini karena seperti diketahui target market di Bali beragam, mulai dari restoran, hotel juga masyarakat pecinta daging sapi,” ujar Queenie Wang kepada Berita Dewata di sela-sela acara Grand Launching Bass Strait, Pure Southern Beef di St Regis Nusa Dua Selasa 25 Oktober 2022.
Lebih lanjut Queenie mengatakan, meski perekonomian pasca pandemic sudah mulai menggeliat, tapi pihaknya masih memulai proses perkenalan dahulu kepada pasar di Indonesia tentang kelebihan dan kualitas Bass Strait.
“Kami yakin produk ini bisa diterima dengan baik di market Indonesia. Dan untuk saat ini kami mulai dengan melakukan rangkaian program untuk mengedukasi masyarakat apa itu daging yang berkualitas, sehat dan lezat termasuk cara memperlakukan sapi sebelum termasuk soal pakannya yang juga berkualitas,” imbuh Queenie.
PT Global Pratama Wijaya saat ini telah memperluas pasar Bass Strait melalui retail-retail supermarket di Bali, seperti Grand Lucky dan akan mulai tersedia di beberapa retail lainnya.
Ditambahkan oleh Queenie, daging Bass Strait memiliki banyak keunggulan, selain teksturnya yang empuk, cita rasanya yang istimewa dan dari segi tampilan dagingnya saat mentah pun terlihat berbeda karena kualitas daging yang premium.
Sebagai salah satu produsen daging sapi terbesar di dunia, Australia terkenal dengan berbagai jenis produknya seperti grassfed beef, grainfed beef dan Wagyu beef.
Australia adalah negara eksportir terbesar untuk daging merah dan ternak dengan mengekspor 65% dari total daging sapi dan 39% dari total daging domba muda ke lebih dari 100 negara.
Untuk menjaga standar kualitas produk yang tinggi, industri daging sapi dan domba Australia dan semua elemen pemerintahannya telah bekerjasama untuk membangun standard dan sistem yang ketat. Sehingga dihasilkan produk yang berkualitas premium.
Visi yang sejalan dengan PT Global Pratama Wijaya dalam mengusung semangat sustainability, perusahaan besar importir di Indonesia ini berkomitmen untuk mendistribusikan pilihan daging premium yang berkualitas dari peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Program sosialisasi dan promosi yang dilakukan oleh PT Global Pratama Wijaya ini akan berlanjut di Jakarta setelah dari Bali.
Queenie juga mengaku optimis, daging produsen Bass Strait mampu diterima berbagai kalangan dan dunia usaha di Indonesia terutama di Bali.
“Banyak kelebihan dari daging Bass Strait yang berasal dari lingkungan dengan iklim yang bagus untuk peternak sapi dengan pakan 100 persen rumput berkualitas,” jelasnya lagi.
Selain pakan 100 persen rumput, daging ini juga tidak terpapar pemakaian antibiotic dan tidak ada tambahan hormone.
“Sapi yang diternak dipelihara dengan perlakuan baik dan digembalakan di atas rumput tanpa perlu antibiotik atau suntikan hormon pertumbuhan yang mempengaruhi rasa daging,” tuturnya.
Seperti yang diketahui bahwa daging sapi dari hewan dengan pakan rumput rasanya lebih lezat dibandingkan hewan dengan pakan biji-bijian. Sebab rumput tersebut memiliki nutrisi yang unggul
Tambahan lagi, daging sapi berpakan rumput diketahui memiliki asam lemak omega 3 dan asam linoleat terkonjugasi (CLA) lebih tinggi dibandingkan daging sapi yang diberi makan biji-bijian.
“Sehingga daging sapi ini memiliki manfaat kesehatan yang lebih banyak pula. Termasuk daging dengan pakan rumput memiliki lebih tinggi Vitamin E dan Beta Carotene, prekursor Vitamin A. Selain itu Lemak dalam daging sapi yang diberi makan rumput memiliki warna kuning karena adanya beta-karoten yang ada sehingga lebih sehat,” terangnya lagi.
Hal ini lanjut Queenie juga telah diakui oleh Meat Standards Australia (MSA) selain juga pemeliharaan hingga menjadi daging olahan diawasi oleh pihak ketiga untuk memastikan hewan dibesarkan dan ditangani untuk spesifikasi baik.
“Kami sudah mendapat pengakuan dari MSA dengan standar tertentu yang menyatakan daging kami berkualitas mulai dari pemeliharaan hingga sampai di tangan konsumen di rumah-rumah,” tuturnya.
Tidak seperti sistem penilaian lain yang hanya mempertimbangkan beberapa karakteristik, sistem penilaian MSA mempertimbangkan lebih dari 10 karakteristik untuk menentukan kualitas daging yang akan dikonsumsi. (BD/ADV)