Kuta, BeritaDewata – Jajaran Manajemen dan Karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali turut berpartisipasi langsung kepada masyarakat khususnya di tempat-tempat wisata terkait dengan kepedulian lingkungan dan pelestarian lingkungan, dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih Pantai Kuta pada Jum’at (29/03) pagi.
“Ini adalah wujud nyata kami dan akan kami lakukan secara berkala tidak hanya di lingkungan bandar udara tapi di lingkungan objek-objek wisata dalam rangka membangun masyarakat peduli kepada pelestarian lingkungan,” ungkap General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Haruman Sulaksono.
Menurutnya, kegiatan bersih-bersih pantai dalam rangka rangkaian peringatan Earth Hour 2019 yang akan jatuh pada hari Sabtu, 30 Maret 2019, mengusung tema “Bali Airport Connect2Earth”
“Dimaksudkan agar Bandar Udara kebanggaan masyarakat Pulau Dewata ini dapat ikut menjadi bagian dari gerakan yang dapat membangun kesadaran masyarakat sekitar Bandar Udara serta publik Bali pada umumnya, akan pentingnya kelestarian alam,” imbuh Haruman.
Selain melakukan pemungutan sampah yang tersebar di sekeliling area pantai yang merupakan salah satu pantai paling masyhur di Bali ini, peserta juga turut melakukan kampanye ramah lingkungan dengan membagikan sedotan yang terbuat dari bambu.
Dengan tengah maraknya kampanye pengurangan konsumsi sedotan yang terbuat dari plastik, manajemen bandar udara mengambil momentum ini untuk ikut serta dalam mengurangi penggunaan plastik, yang kurang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik.
“Kami menantang semua pihak untuk bersama-sama beraksi konkrit untuk peduli kepada lingkungan yang tentunya kita harapkan bersama perwujudan lingkungan yang rapi, indah dan bersih,” Tegas Haruman.
“Pariwisata Bali yang berbasis pariwisata alam, akan sangat bergantung dengan kelestarian lingkungan. Untuk itu, marilah kita bersama-sama menjaga dan merawat alam Bali, demi kelestarian dan masa depan pulau Bali,” pungkas Haruman.
Diketahui, peringatan Earth Hour atau Jam Bumi adalah gerakan skala global yang diprakarsai oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Setiap tahunnya, gerakan ini mengajak seluruh warga dunia untuk ikut serta dalam kampanye menyelamatkan lingkungan, dengan mematikan lampu dan peralatan listrik yang tak terpakai selama satu jam, mulai pukul 20.30 – 21.30 di setiap Sabtu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya. Puncak rangkaian acara Jam Bumi akan jatuh pada Sabtu, 30 Maret 2019.