
Denpasar – Merebaknya diabetes mellitus di kalangan masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang, karenanya hampir setiap orang beresiko terkena diabetes.
Data terbaru di tahun 2016 yang ditunjukkan oleh International Diabetes Federation menunjukkan bahwa diabetes merupakan permasalahan yang menjadi perhatian dunia, diilustrasikan satu dari 11 orang dewasa menderita diabetes.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia terus melonjak dari semula 8,4 juta penderita di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta di tahun 2030.
Melihat permasalahan tersebut, Prodia gelar Talkshow Wellness Prodiabetes dengan tema “Quit or Wait? Siapapun Bisa Kena Diabetes” upaya mencegah perkembangan penyakit diabetes mellitus di Indonesia. Sebagai pembicara, yaitu Dr. dr Made Ratna Saraswati Sp.PD-KEMD FINASIM dan Made Putra Semadhi, S.Si
“Ini adalah seminar dalam bentuk talkshow yang diadakan oleh Prodia, bertempat di Rama Sita Room Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar Bali. Merupakan program kerja Prodia dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang kesehatan. Prodia road show 22 kota besar di Indonesia. Acara hari ini di Denpasar merupakan kota yang ke 16.” Kata Costumer Manager Prodia, Dewita Narulita ditemui dilokasi acara, Sabtu, 9 September 2017.

Dijelaskan dr Made Ratna Saraswati, hampir setiap orang beresiko terkena diabetes, resiko yang pertama yaitu usia 40 tahun, atau faktor lain misalnya pernah periksa gula, gulanya tinggi, atau ada riwayat ibu-ibu pernah hamil berat anaknya lebih dari 4 kilo ini faktor resiko, ada riwayat keluarga yang terkena diabetes hipertensi, riwayat gangguan lemak misalnya HDL rendah.
Gejala yang klasik dalam diabetes diantaranya, banyak buang air kecil atau kencing, terutama pada malam hari sampai terbangun beberapa kali untuk kencing, karena banyak kencing jadi haus dan banyak minum. Cepat lapar dan banyak makan. “Tetapi meskipun banyak makan cenderung berat badan menurun ini merupakan gejala gejala klasik.” ujar Ratna
Intinya semua ini adalah perjalanan. Orang normal sekarang, belum tentu tahun depan normal. Mungkin menjadi Prediabetes atau diabetes. “Kalau sudah mengetahui faktor resikonya kita sudah harus mulai melakukan pencegahan dengan cara perbaiki gaya hidup, pola hidup, pola makan, pola aktifitas menuju yang lebih sehat.” Imbuhnya.
Pola makan yang direkomendasikan untuk mencegah risiko diabetes adalah: Pertama, konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Konsumsi 5 porsi sayur dan buah setiap hari kurangi penggunaan garam, gula dan lemak serta hindari makanan olahan yang mengandung banyak gula dan garam.
Kedua, Upayakan untuk bergerak secara aktif dalam melakukan aktifitas fisik olah raga secara baik benar, teratur dan terukur (BBTT). Ketiga, lakukan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini faktor risiko Diabetes secara teratur, awasi berat badan dan jaga agar tetap ideal (lMT 18-23) periksa gula darah dan tekanan darah secara berkala. Dan keempat, bagi yang sudah menyandang Diabetes, ikuti saran medis dengan minum obat teratur, menjaga pola makan, beraktivitas fisik dan meningkatkan kemandirian.
