Denpasar – Inovasi revolusi mental bagi anak-anak dilakukan oleh I Gede Harumbawa Sutanegara. Pria yang sudah melalang buana ini mendirikan wahana permainan anak bernama Pro Kids Club di Jalan Karangsari 1 No 8 Dusun Robokan Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat.
Menurutnya, Pro Kids Club memang dirancang untuk mendukung program Presiden Jokowi yakni revolusi mental. “Saya ingin mengembangkan revolusi mental yang dikembangkan Jokowi. Bagaimana revolusi mental dimulai sejak usia dini. Makanya saya mendirikan permainan ini didirikan di kelurahan. Bagaimana orang kaya dan orang miskin menyatu. Mereka akan memiliki jiwa leadership yang bagus,” ujarnya. Generasi muda bila tidak diberikan fasilitas bagus maka tidak ada revolusi mental yang bagus.

Menurutnya, idealnya wahana seperti ini dibangun di setiap kelurahan, dengan harga yang sangat reasonable, murah dan berkualitas. Ke depannya, wahana ini bisa dipakin untuk belajar bahasa Inggris, belajar bahasa Bali. Kalau di Jawa bisa dipakai untuk belajar mengaji. Namun karena di Bali maka bisa dipakai untuk belajar bahasan Inggris dan bahasa Bali.
“Kita yang pernah keluar, pernah di luar negeri, maka kita ingin apa yang baik di luar sana bisa dikembangkan di Bali,” ujarnya. Harus diakui, pemerintah belum menjangkau semua ini. Anak yang baru lahir, anak yang berusia PAUD harus memiliki permainan yang layak. Untuk Pro Kids, konsepnya sudah berstandar internasional, seperti ada asuransinya, permainan antikuman dan sebagainya. Bila ada insiden datau kecelakaan, maka sudah dicover asuransi.
Sutanegara menjelaskan, permainan yang disiapkan di Pro Kids Club dilakukan dengan sangat berkualitas. Petugas juga sudah menyiapkan karakter permainan yang sesuai dengan usia anak. Dengan pola itu, masyarakat akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Makanya konsepnya adalah ‘saya sahabat anak’ dimana semua orang harus bisa menjadi sabahat anak.
Saat ini yang mengelolah adalah dua petugas. Lokasinya dekat rumah. Anak-anak diajar untuk belajar mengikuti pola yang sudah dilakukan. “Salah satu contoh adalah rak sandal. Anak-anak sudah tahu dimana sandal itu ditaruh tanpa diperintah,” ujarnya. Seluruh fasilitas permainan disiapkan. Untuk di Bali baru dipasang di dua titik yang pertama di Taman Janggan Renon Denpasar yang diresmikan oleh Wakil Gubernur Bali dan kedua di pasang di Kelurahan Padang Sambian Kaja.

Untuk Pro Kids Club, investasinya sangat mahal. “Bayangkan, satu permainan saja harga belinya Rp 850 juta. Tapi itu tidak menjadi masalah, karena kita memang ingin agar anak-anak kita menjadi generasi yang baik,” ujarnya.
Tempat tersebut dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 Wita sampai pukul 21.00 Wita. Pro Kids Club hanya ingin membuat anak-anak bahagia. Harapannya, konsep yang sama harus menjadi pembangunan dari pihak pemerintah sehingga anak-anak akan menjadi generasi bagus. “Kalau kota layak anak maka anaknya harus diberikan ruang yang aman, anggaran memang besar. Pro Kids Club menjadi tempat percontohan bagi pemerintah untuk mengikutinya,” ujarnya.