Prihatin Aksi Terorisme, Masyarakat Bali Gelar Doa Bersama

DENPASAR – Komponen masyarakat Bali mengelar doa bersama di Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Selasa, 15 Mei 2018. Aksi spontanitas itu sebagai bentuk keprihatinan atas aksi terorisme bom bunuh diri yang menyerang tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya.

Komponen masyarakat Bali itu berasal dari lintas agama, organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa. Di antaranya PHDI Provinsi Bali, DPW NU Provinsi Bali, PW Muhammadiyah Provinsi Bali, IKAWANGI Dewata, Gereja Protestan Provinsi Bali, Pemuda Muhammadiyah, DPD PA GMNI Bali, DPC GMNI Denpasar, Peradah, KMHDI, Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia (BMI), Baladika, Laskar Bali, DPD KNPI Bali dan BEM Universitas Warwadewa.

Hadir pula sejumlah tokoh masyarakat, seperti Wayan Koster, Ketua PHRI Provinsi Bali Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace).

Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana didampingi Ketua NU Provinsi Bali H. Abdul Aziz, Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Bali H Aminullah, Ketua Gereja Protestan Provinsi Bali Bishop Nengah Suama mengungkapkan, mereka mewakili komponen masyarakat Bali merasa prihatin terhadap aksi terorisme yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa tak berdosa, khususnya kaum perempuan dan anak-anak.

“Kami juga ikut berduka cita terhadap korban beserta keluarga. Kejadian (aksi terorisme) di Surabaya telah menyakiti seluruh Bangsa Indonesia,” ujarnya.

Pihaknya mendesak pemerintah untuk menuntaskan dan melenyapkan aksi terorisme di Tanah Air. Selain itu ia juga mengajak semua komponen bangsa khususnya masyarakat Bali untuk melawan segala aksi terorisme.

“Kami tidak takut, dan pemerintah juga tidak boleh takut. Karena kalau takut maka hancurlah kita semua dan bangsa ini,” tegasnya.

Menurutnya, tidak ada ajaran agama apapun di dunia ini yang membenarkan membunuh umat manusia tak berdosa. Jadi tegas dia, aksi terorisme tidak ada kaitannya sedikit pun dengan agama tertentu.

Masyarakat Bali yang sebagaian besar beragama Hindu, sejak zaman dahulu telah hidup secara harmonis dan berdampingan dengan masyarakat dari umat lain. <b>(*)</b>
[15/5 23.49] Wahyu Koran Juri: Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 82/P Tahun 2008 yang ditetapkan di Jakarta 27 April 2018, Koster menyudahi pengabdiannya sebagai wakil rakyat di Senayan.

Banyak yang bertanya kontribusi apa saja yang sudah diberikan kandidat Gubernur Bali yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati selama duduk di Komisi X DPR RI. Rupanya ada banyak torehan prestasi yang tinggalkan Wayan Koster selama tiga periode menjadi wakil rakyat.

Jika sebelumnya telah dieksplor sekolah dan universitas serta wantilan, Gelanggang Olah Raga (GOR) dan gedung serba guna yang sudah dibangun Koster di seluruh Bali, kali ini kita coba telisik bantuan gamelan, gong dan pendanaan untuk Pura yang telah disalurkan oleh kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu.

Untuk bantuan seperangkat gamelan, gong dan peralatan seni Koster sudah menyalurkan sebanyak 113 unit. Sebarannya adalah Jembrana sebanyak 18 unit, Gianyar 26 unit, Denpasar sebanyak 9 unit, Karangasem sebanyak 12 unit, Buleleng sebanyak 19 unit, Tabanan sebanyak 6 unit, Klungkung sebanyak 9 unit, Bangli sebanyak 11 unit dan Badung sebanyak 3 unit.

Sementara untuk bantuan Pura sebanyak 79 Pura yang tersebar di seluruh Bali dengan nilai total Rp 3.350.000.000. Koster sendiri dal berbagai kesempatan tak ingin hal tersbut ditonjolkan.

“Saya sebetulnya tidak mau pamer begini, karena saya tulus kerja untuk rakyat. Tapi karrna ada banyak pertanyaan saya sudah berbuat apa ya, saya jawab,” imbuhnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here