Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pawai yang digelar di Pesta Kesenian Bali (PKB) agar bisa dipentas pada saat Sidang IMF dan World Bank yang akan digelar di Nusa Dua Bali pada Oktober mendatang. Menurut Pastika, Presiden Jokowi sangat senang dengan pawai yang digelar di PKB.
“Makanya bapa presiden meminta agar panitia PKB,n dan juga Pemprov untuk mengatur segala sesuatunya agar pawai itu bisa digelar juga di Sidang IMF dan World Bank di Nusa Dua Bali pada Oktober mendatang. Tujuannya agar para peserta atau delegasi dari berbagai negara ikut melihat kekayaan seni budaya Bali dan Indonesia,” ujarnya. Pastika mengaku sangat apresiasi dengan permintaan presiden karena bisa membawa dampak positif bagi Bali secara umum.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Berata menjelaskan, untuk pementasan pawai di PKB, Pemprov telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk kepentingan pembiayaan dan operasional lainnya. Dana tersebut memang diambil dari APBD Provinsi Bali dan bukan dari panitia nasional dan internasional.
“Kalau soal dana, kita sudah siap. Jumlahnya Rp 1 miliar untuk pementasan pawai di sidang IMF dan World Bank. Kita tidak menemukan banyak kesulitasn soal dana, karena kita sudah siap untuk itu,” ujarnya di Denpasar, Selasa (5/6).
Saat ini pihaknya bersama panitia lokal sedang berkoordinasi dengan panitia nasional. Karena hingga saat ini masih dibahas di panitia nasional tentang teknis operasional di lapangan, bagaimana pawai itu bisa dipentas di Nusa Dua.
“Kita sedang koordinasi dengan panitia nasional soal pementasan pawai di Nusa Dua. Dan belum diputuskan sampai saat ini. Tetapi bahwa ini adalah permintaan presiden sendiri, maka kami di Bali selalu siap,” ujarnya.
Ia mengaku, dengan peserta yang begitu banyak, maka pawai tidak mungkin digelar di luar areal Nusa Dua. Begitu pula dengan jenis pawai, akan dipilih secara tematis, sesuai dengan yang sedang dibahas di IMF.
