Beritadewata.com, Denpasar – Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose membenarkan ada pria asal Lombok bernama Abdul Zakir (44) yang diduga terlibat jaringan ISIS yang dideportasi dari Jepang melalui Bali beberapa hari yang lalu. Menurutnya, saat ini para deportis atau orang yang dideportasikan itu boleh memilih melalui jalur mana ia dideportasikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polda Bali sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas untuk membentuk counter transnational organizer crime.
“Trans national organizer crime ini termasuk terorisme. Kalau yang deportis ini berkaitan dengan foreign teroris fighter. Foreign teroris fighter ini menjadi perhatian pemerintah. Sekarang karena kita tidak mau terjadi para deportis yang ada ini kedepan nanti akan bermasalah di Indonesia,” ujarnya di Mapolda Bali, Jumat (17/2).
Ia menyebut, dengan Satgas tersebut, program – program baik soft approach yang akan dilakukan ke depan nanti. “Soft approach itu kaitan dengan deradikalisasi, reedukasi, rehabilitasi, dan reintergrasi. Jadi bagaimana para deportis ini yang asosi apakah langsung dengan hardcore maupun tidak langsung. Itu program – program yang lebih cenderung kepada soft approach,” ujarnya.
Polda Bali sudah siap dengana semua ini. Terserah pada deportis itu mau pulang lewat rute yang mana. Kebetulan ada yang memilih Bali, Batam, Surabaya, Jakarta, dan sebagainya. Tapi tentunya bekerjasama dengan stake holder yang berada di luar negeri. “Yang paling banyak berkepentingan sekarang adalah baik regional maupun internasional kita kerjasama terutama Turki sehingga karena Bali ini adalah pintu gerbang untuk dunia jadi kita sudah antisipasi pemeriksaan yang dilakukan kepada yang ke Bali,” ujarnya.
Terhadap deportis asal Lombok itu, kemarin itu sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polda Bali. “Artinya tim khusus yang sudah saya bentuk mengantisipasi bekerjasama baik dengan Mabes Polri dengan Dentasemen Khusus 88 Antiteros dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,” ujarnya. Sampai saat ini Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose masih menjabat sebagai, Deputi Kerjasama Internasional Mabes Polri.
“Sehingga hal – hal yang berupa berhubungan ini masih saya lakukan juga. Kemudian skot atau task force (Satgas) memang disiapkan untuk menjaga Polda Bali dan daerah Bali dari berbagai ancaman trans national crime,” ujarnya. Terkait dengan deportis asal Lombok, sesuai ketentuan akan melakukan pemeriksan selama 7 kali 24 jam. Namun akan dilihat materinya apakah sudah cukup atau belum. Bila sudah cukup maka selanjutnya akan dilanjutkan dengan soft approach.
“Kita juga bekerjasama dengan Kementrian Sosial. Deportis yang ada di Indonesia saat ini sudah 300-an. Ini semua yang kita lakukan langsung maupun tidak langsung dan semua tidak dapat disampaikan,” ujarnya.