DENPASAR, BERITADEWATA – Polda Bali sebagai pengamanan wilayah setempat membantah jika hadirnya ribuan anggota Banser NU ke Bali untuk menggagalkan Muktamar PKB. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat dikonfirmasi Kamis malam (22/8/2024).
“Informasi dari anggota kami yang di lapangan, kehadiran ribuan anggota Banser NU ke Bali itu bukan untuk menggagalkan Muktamar PKB. Kehadiran ribuan anggota Banser NU ke Bali untuk melakukan apel kesetiaan kepada NKRI dan kepada NU. Hanya saja kebetulan waktunya bersamaan dengan atau menjelang Muktamar PKB,” ujarnya.
Ia meminta kepada seluruh warga masyarakat Bali agar tidak terpancing isu yang tidak benar dan bisa berdampak pada kondusitas masyarakat di Bali. Bali sebagai destinasi wisata dunia memerlukan safety and security yang tinggi. Semuanya untuk kepentingan Bali dan Indonesia.
Jansen juga menjelaskan, izin untuk Muktamar PKB sudah keluar. Izin dikeluarkan oleh Mabes Polri karena acaranya berskala nasional. Setelah mendapatkan izin resmi dari Mabes Polri, maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Polri terutama di Polda Bali untuk melakukan pengamanan. Pengamanan juga dilakukan sesuai SOP yang berlaku. Tidak ada hal khusus yang menjadi perhatian utama.
“Sudah ada izin dari Mabes Polri untuk pelaksanaan Muktamar PKB di Nusa Dua Bali. Untuk giat pengamanan tidak ada hal yang khusus, sama seperti pengamanan lainnya yang menjadi salah satu dan bagian Tupoksi Polri, dan pengamanan sesuai SOP. Sementara info yang kita dapatkan Banser NU hanya melaksanakan apel kesetiaan dalam rangka HUT RI. Waktunya kebetulan hampir bersamaan dengan Muktamar,” ujarnya.
Sepertinya diberitakan sebelumnya, banyak media melansir adanya peningkatan eskalasi politik nasional jelang kegiatan Muktamar PKB di Nusa Dua Bali. Dikatakan, kehadiran ribuan anggota Banser NU ke Bali juga dalam rangka menggagalkan penolakan terhadap Muktamar PKB.
Bahkan beberapa titik di Bali terutama di kawasan Nusa Dua, banyak politisi PKB yang meminta tenaga bayaran non Polri dan TNI untuk melakukan perlawanan terhadap Muktamar PKB di Nusa Dua Bali.
