PMI Distribusikan 2700 Masker

PMI melaksanakan distribusi masker

DENPASAR – Gunung Agung yang berada pada status “Siaga” (level III) akhirnya meletus pada Selasa (21/11/2017). PVMBG menyebutkan sekitar pukul 17.05 Wita Gunung Agung menyemburkan abu berwarna kelabu hingga ketinggian mencapai sekitar 700 meter di atas puncak dengan angin bertiup lemah dari timur-tenggara.

Letusan itu memiliki tipe “freatik” atau terjadi karena adanya uap air bertekanan tinggi terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke dalam tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma.

Letusan freatik disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah. Pasca-semburan abu vulkanik itu, beberapa desa di sekitar Gunung Agung terdampak hujan abu namun PVMBG menyebutkan intensitas masih tipis.

Menyikapi erupsi yang terjadi, Palang Merah Indonesia (PMI) menugaskan beberapa Sukarelawannya untuk melaksanakan pemantauan lokasi pada beberapa titik pegungsian di Kabupaten Karangasem.

Dan dari hasil pantauan, masyarakat terdampak yang berada pada radius 6-7,5 km mulai kembali ke Pos-pos pengungsian yang sebelumnya ditinggalkan. Dan pada pagi harinya (22/11), puluhan Sukarelawan PMI Kabupaten Karangasem mulai mendistribusikan masker kepada masyarakat terdampak yang dimulai dari Desa Sebudi dan Amerta Buana.

Koordinator sektor Operasi Posko PMI Dedy Rimbawan menyampaikan bahwa hari ini (22/11) PMI melaksanakan distribusi masker sebanyak 2700 pcs yang menyasar 2 (dua) Desa yaitu Amerta Buana dan Sebudi dengan melibatkan sekitar 40 sukarelawan.

“Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah sebagai antisipasi masyarakat apabila abu/asap akibat Aktifitas vulkanik Gunung Agung yang mengganggu, dan tindakan ini dilakukan sebagai akibat kondisi Gunung Agung yang pada tanggal 21 November 2017, meletus dengan intensitas kecil dan menyebabkan abu vulkanik,” ujarnya.

Dijelaskan, berkenaan dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung, PMI telah berkegiatan sejak tanggal 19 September 2017 dengan membuka Posko PMI di Tanah Ampo bersama dengan lintas sektoral dan lembaga terkait lainnya.

Berbagai kegiatan dilaksanakan PMI mulai dari penguatan shelter (penampungan dan pengungsian), pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, dukungan psikososial untuk anak-anak dan orang dewasa sampai dengan distribusi bantuan berupa Hyegene Kit (paket kebersihan) dan Baby Kit (paket untuk bayi).

Dalam kaitan ini, PMI se-Bali masih berkomitmen untuk memberikan dukungan pelayanan kepada masyarakat, memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Keberadaan PMI, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terdampak pada umumnya dan para penngungsi pada khususnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here