Pesan JK di Forum Parlemen agar tidak ada Bangsa yang Tertinggal

Forum Parlemen Dunia di Kuta Bali, Rabu (4/9).

DENPASAR, BeritaDewata – Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan dalam acara Forum Parlemen Dunia di Kuta Bali, Rabu (4/9). bertajuk World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) pada 4-5 September 2019 di Bali.  Tahun ini akan mengangkat tema ”Combating inequality through Social and Financial Inclusion”.

Dalam arahannya, Wapres mengatakan jika agenda MDGs telah mencapai banyak kemajuan. Kemajuan itu banyak dicapai namun ada beberapa aspek yang belum. Untuk itu harus ada perubahan transformal dari semua negara-negara di dunia untuk saling bantu membantu dalam kemajuan bersama.

“Salah satunya adalah peprtemuan Forum Parlemen dunia hari ini. Goal ke-17 itu kerja sama untuk mencapai tujuan. Hari ini kita lakukan itu. Sustainable Developmeent Goals (SDGs) adalah sesuatu yang saling terkait satu sama lain. Jadi harus maju bersama, dan jangan sampai ada yang ditinggalkan,” ujarnya.

Menurut Wapres, ada tiga hal pokok yang harus dicapai dalam kerjasama forum parlemen, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Ketiga hal ini harus jalan bersama-sama, inklusif menjadi tema sentral. Tidak boleh ada yang ditinggalkan. Kemajuan sosial adalah goal pertama. Seharusnya, tidak ada sama sekali kemiskinan. Inilah merupakan tujuan dari semua SDGs.

“Maka usaha kita untuk mencapai tujuan SDGs adalah tujuan yang mulia. Para anggota parlemen dari berbagai negara yang tergabung dalam forum parlemen dunia ini harus tahu betul agenda SDGs nya masing-masing, yang tentu saja beda antara negara yang satu dengan yang lainnya, namun tujuannya sama, memberantas kemiskinan,” ujarnya.

JK juga menegaskan, faktor parlemen yang punya kewenangan legislasi, budgeting dan contolling harus benar-benar dijalankan. Perubahan teknologi yang fantastik harus benar-benar diantisipasi. Contohnya bagaimana teknologi harus dimanfaatkan oleh semua orang, demi kebaikan semua orang. Perusahan atau para operator teknologi harus juga bayar pajak.

Kedua adalah akses air bersih dan sanitasi. Air bersih dan sanitasi menjadi dasar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, untuk memastikan naiknya derajat kesehatan. Forum Parlemen juga harus memperhatikan hal ini.

Unsur yang ketiga adalah meningkatkan kemitraan ekonomi dan finansial. Layanan jasa keuangan harus terbuka luas untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Masing-masing negara tentu memiliki goal tersendiri, tetapi intinya adalah akses keuangan dan perbankan harus semakin mudah, cepat, dan murah.

Ada banyak isu global yang harus mendapatkan perhatian serius dari semua negara. Negara-negara yang maju harus sudah memiliki sistem yang baik sesungguhnya lebih maju dan bisa membantu negara-negara yang masih terbelakang.

Isu mengenai infrastruktur yang belum merata, pengembangan sanitasi dan air bersih, akses keuangan, jurang kesenjangan kaya dan miskin dan sebagainya. “Saya mendorong agar forum ini bisa berdiskusi, bertukar pengalaman, dan merumuskan bagaimana caranya untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here