DENPASAR, BERITA DEWATA – Suasana Manis Kuningan, Minggu (30/11/2025), terasa lebih teduh setelah pesan singkat dari Gubernur Bali Wayan Koster beredar melalui WhatsApp. Pesan itu berisi ajakan reflektif yang selaras dengan penutup rangkaian Hari Raya Galungan–Kuningan.
“Menolong tanpa syarat, menerima tanpa melupakan, dan memberi tanpa mengingat,” tulis Koster dalam pesannya. Ucapan itu muncul saat umat Hindu Bali memasuki hari terakhir rangkaian suci Galungan–Kuningan.
Tak berselang lama, pesan kedua kembali dikirim. “Proses menuju penyatuan jiwa dan raga dengan alam semesta, syarat mutlak mampu menghilangkan egoisme dan berbagai keterikatan,” lanjutnya.
Dua pesan tersebut terasa menyatu dengan suasana Bali pada Manis Kuningan, ketika masyarakat mulai mereda dari kesibukan upacara dan kembali pada hening serta perenungan. Di banyak rumah, dupa perlahan padam, penjor mulai condong tertiup angin, dan suasana menjadi lebih tenang.
Pesan pertama Koster menekankan nilai keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, menolong tanpa syarat dan memberi tanpa pamrih merupakan esensi dari nilai spiritual yang perlu dijalankan setelah rangkaian upacara selesai.
Sementara pesan kedua menyentuh soal perjalanan meredam ego dan menyelaraskan diri dengan alam. Pesan itu mengingatkan bahwa inti Galungan–Kuningan tak berhenti pada ritual, tetapi juga pada kemampuan manusia menjaga keseimbangan antara diri, alam, dan Sang Pencipta.
Rangkaian Galungan–Kuningan tahun ini pun ditutup dengan suasana hening dan refleksi. Pesan Koster menjadi penutup yang lembut, mengajak masyarakat menjaga kejernihan hati dalam menjalani hari-hari berikutnya.

























































