BeritaDewata.com, Buleleng – Dunia Pendidikan ditingkat Taman Kanak Kanak dirundung duka mendalam. Pasalnya siswa-siswa TK Negeri Dharma Kumara Desa Petemon kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng mengalami keracunan massal pada kamis ( 8/6/2017). Keracunan itu bukan saja menimpa siswa, sejumlah orang tua juga ikut keracunan massal akibat mekomsumsi makanan pada nasi kotak yang didapat dari acara perpisahan itu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, keracunan massal terebut bermula dari acara perpisahan anak-anak di TK Negeri Dharma Kumara Desa Petemon ratusan nasi kotak dalam acara tersebut dibagikan bersama sekitar pukul 10.00 wita. Dery Rahmawati selaku pemesan makanan dan juga sebagai Guru di sekolah Taman kanak – kanak tersebut menjelaskan bahwa ia memesan makanan kepada Catering WAS 41 yg beralamat di Br. Melanting Desa /Kec. Banjar Kab.Buleleng sebanyak 131 kotak.
Usai acara berlangsung sebagian para siswa dan orang tua ada pula yang membawa pulang nasi kotak yang berisi lauk ayam goreng, telor rebus, sambal dan mie instan, untuk disantap bersama keluarganya di rumah. Namun sekitar berapa jam, para orang yang sebelumnya sempat menyantap nasi kotak tersebut dirumah, malah mengalami mual-mual pada perut serta pusing- pusing. Akibat dari itu, mereka langsung saja dilarikan ke RS Pratama Tanguwisia, Seririt, untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah satu keluarga membawa pasien ke rumah sakit Pratama, keadaan pun langsung berubah total. Tiba-tiba para orang tua TK secara silih berganti mendatangi RS Pratama yang ada di Kecamatan Seririt dengan keluhan yang sama. Tak berselang lama, tampak mobil ambulance keluar masuk secara bergantian untuk menjemput para korban keracunan di rumahnya.
Dari informasi yang diperoleh hingga pukul 19.30 wita, jumlah pasien yang mengalami keracunan mencapai 116 orang, baik dari siswa TK maupun para orang tua siswa. Sedangkan, 2 orang dirujuk ke IGD RSUD Buleleng dan 1 orang ke RS Kerta Usada Singaraja, untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
“Saya gak tahu sebabnya, tiba-tiba saja usai makan nasi itu langsung mual dan dilarikan kesini. Anak saya juga kena,” papar salah satu pasien yang mengalami keracunan, di RS Pratama Seririt. Sementara salah satu orang tua siswa yang anaknya terkena racun, Mega menuturkan, anaknya yang bernama Agus Saniasa (5) mengkonsumsi nasi sekitar pukul 10.30 wita. Setelah pukul 14.00 wita, anaknya mulai mengalami mual dan pusing.
“Itu saat anak saya baru pulang main dari rumah tetangga dan langsung muntah-muntah. Makanya, langsung dibawa RS Pratama,”ucapnya. Kepala Pembina TK Negeri Desa Patemon, Luh Putu Suryani menuturkan, nasi kotak tersebut dibeli dari seorang pedagang yang ada di Dusun Ambengan Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Bahkan menurut Luh Putu, anak-anak rata- rata mengkonsumsi nasi kotak itu sekitar pukul 10.00 wita.
“Sempet ada yang bawa pulang nasi itu. Saya saja ikut makan, setelah itu mual-mual juga, kemudian dikasih tahu anak-anak juga banyak keracunan, orangtuanya. Tumben seperti ini,” jelas Luh Putu Suryani. Ditempat terpisah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan, rata-rata yang mengalami keracunan adalah anak-anak, namun da juga orangtua. Untuk mengantisipasi kejadian ini, kata dia, pihaknya sudah rutin memberitahu kepada seluruh kepala sekolah, agar memperhatikan tingkat kesehatan makanan yang akan dikonsumsi.
“Setelah terjadi keracunan di TK Joanyar, kami sudah beritahu lewat surat edaran. Kedepan, kegiatan ini akan dievaluasi. Tapi, kami masih belum tahu penyeban pastinya, karena kami harus melihat dulu secara detail,” pungkasnya. Polsek Seririt saat dikonfirmasi terkait keracunan massal yang menimpa anak-anak TK dan para Orang tua, menyebutkan kasus keracunan tersebut masih didalami penyebeb pastinya.
Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa dalam keracunan massal tersebut. Walaupun begitu, polsek Seririt masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait keracunan ini, termasuk akan melakukan uji Lab pada sisa-sisa makanan yang sebelumnya disantap oleh anak-anak termasuk orang tua, untuk segera dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng untuk dilakukan uji Lab.