Perkembangan Perekonomian di Bali dari Sisi Supply Alami Penurunan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana / istimewa

DENPASAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana melalui siaran resminya menerangkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Provinsi Bali mengindikasikan turunnya kegiatan usaha (perkembangan perekonomian dari sisi supply) pada triwulan IV-2017. 

Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha yang kontraksi sebesar -32,37%, lebih rendah jika dibandingkan triwulan III-2017 yang positif 24,59%. Turunnya kegiatan usaha terindikasi terjadi hampir pada seluruh sektor ekonomi, dengan penurunan terbesar pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (SBT -12,82%) serta Perdagangan, Hotel dan Restoran (SBT -8,75%).

Penurunan terdalam pada sektor Pertanian terjadi pada sub-sektor Tanaman Pangan yang kontraksi sebesar -12,95% dan sub-sektor Perdagangan yang kontraksi sebesar -5,36%.

Sementara itu, kinerja sektor Listrik, Gas dan Air Bersih serta Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan tercatat meningkat dengan SBT masing-masing sebesar 0,58% dan 3,40%.

Sejalan dengan menurunnya kegiatan usaha, tingkat penggunaan tenaga kerja pada triwulan IV-2017 berlanjut melandai dengan SBT sebesar -4,97%, lebih rendah dibandingkan pada triwulan III-2017 yang sebesar -1,54%.

Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) dunia usaha pada triwulan IV-2017 tetap baik. Saldo bersih kondisi likuiditas 3 bulan terakhir turun 7,8 poin menjadi 41,41% .

Sedangkan rentabilitas juga turun, dengan saldo bersih sebesar 39,06%. Hal ini juga sejalan dengan indikator akses kredit perbankan selama 3 bulan terakhir, yang dinilai oleh dunia relatif sedikit lebih sulit dibanding triwulan sebelumnya, tercermin dari saldo bersih akses kredit selama 3 (tiga) bulan terakhir yang turun menjadi sebesar -7,69%.

“Meski tercatat turun pada penghujung tahun 2017, pertumbuhan kegiatan usaha pada triwulan I-2018 diperkirakan membaik dan tumbuh positif terindikasi dari SBT sebesar 23,18%. Namun demikian, terbatasnya kegiatan usaha masih disebabkan oleh adanya kontraksi kegiatan usaha pada sub-sektor penggalian dan sub-sektor perdagangan sebagai akibat erupsi Gunung Agung,” ungkapnya.

Kapasitas produksi secara agregat juga mengalami penurunan dari 84,76% menjadi 72,62% pada triwulan IV-2017. Semua sektor mengkonfirmasi penurunan kapasitas produksi terpakai yaitu:

pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan (dari 77,33% menjadi 66,67%), pertambangan dan penggalian (dari 83,33% menjadi 56,67%), industri pengolahan (dari 78,88% menjadi 75,13%) listrik, gas, dan air bersih (dari 99,50% menjadi 92,00%).

Tingkat penggunaan tenaga kerja kembali mengalami penurunan setelah kontraksi pada triwulan III-2017 dari sebelumnya sebesar -1,54% menjadi 4,97% pada triwulan IV-2017. Sektor yang mengalami penurunan penggunaan tenaga kerja juga sejalan dengan arah SBT kegiatan usaha yaitu pada sub-sektor bangunan (turun 4,91%), hotel (turun 2,89%), penggalian (turun 0,28%), dan komunikasi yang turun sebesar 0,92% sebagai dampak efisiensi.

Jika mengacu pada SBT total investasi, terlihat bahwa responden menunjukkan optimisme terhadap membaiknya kinerja dunia usaha di tahun 2018 terlihat dari SBT investasi pada triwulan IV-2017 yang tercatat positif sebesar 8,68%, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,60%. Peningkatan investasi ditunjukkan oleh oleh sektor bangunan yang naik menjadi 2,45% pada triwulan IV-2017.

Selain itu, sub-sektor komunikasi juga mengalami peningkatan dari 0,46% menjadi 0,92%. Hal ini sejalan dengan realisasi pengerjaan infrastruktur pemerintah dan investasi swasta khususnya investasi bangunan termasuk dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

Rata-rata harga jual pada triwulan IV-2017 terindikasi bergerak turun, tercermin dari nilai SBT harga jual sebesar -3,01% lebih rendah dibanding triwulan IV-2016 yang sebesar 16,79% dengan penurunan terbesar pada sub-sektor hotel (turun 8,67%) dan sewa bangunan (turun 2,86%). Meskipun demikian, sub-sektor peternakan dan hasil-hasilnya yang meningkat sebesar 5,38% pada triwulan IV-2017.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here