DENPASAR, BeritaDewata – PT Unilever Indonesia Tbk. melalui brand Pepsodent berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang ke sepuluh.
Acara yang dipusatkan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar, Senin, 14 Oktober 2019. Sekaligus merayakan kesuksesan 10 tahun BKGN, Pepsodent menginisiasi gerakan “Indonesia Tersenyum” yang mengajak semua orang, khususnya masyarakat kota Denpasar dan sekitarnya menjadi “Pahlawan Senyum” guna mewujudkan Indonesia bebas gigi berlubang.
Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia, buktinya hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa 88,8% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang, bahkan permasalahan ini juga dialami oleh 92,6% anak Indonesia berumur 5 tahun. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, mengingat kondisi gigi susu sangat memengaruhi kondisi dan struktur gigi permanen di masa mendatang.
“Melihat masih dibutuhkannya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara konsisten, di BKGN tahun ini Pepsodent memulai gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ untuk membebaskan senyum keluarga Indonesia dari gigi berlubang. Dalam gerakan ini, tentunya kami merangkul kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia,” kata Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Unilever Indonesia Foundation.
Diungkapkan Dr. drg. Dewa Made Wedagama, Sp. KG, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar (FKG Unmas) Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan tanggung jawab bersama yang masih perlu dibenahi. Khusus di wilayah Bali, Riskesdas 2018 menunjukkan baru 5,3% masyarakat menyikat gigi pada waktu yang tepat yaitu dua kali sehari – setelah sarapan dan sebelum tidur.
“Selain itu, ternyata permasalahan gigi dan mulut masyarakat Bali sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yaitu sebesar 58,4% – salah satunya disebabkan karena sebanyak 95,7% masyarakat Bali tidak pernah berkunjung ke tenaga medis gigi. Dengan demikian BKGN 2019 Bali menjadi momen tepat bagi masyarakat untuk memulai kebiasaan baik merawat kesehatan gigi dan mulut.” ujarnya.
Mulai hari ini hingga Rabu, 14-16 Oktober 2019, para dokter gigi berpengalaman RSGM dan mahasiswa FKG Unmas Denpasar siap memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, edukasi menyikat gigi pada waktu yang tepat, serta anjuran untuk membiasakan berkunjung ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.
Sebagai kilas balik, selama sembilan tahun BGKN telah memberi manfaat kepada 250.000 masyarakat Indonesia. Berkat kolaborasi Pepsodent dengan lebih dari 100 PDGI Cabang dan 23 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di seluruh Indonesia, 14.250 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi juga ikut terlibat di sepanjang pelaksanaan BKGN.
Drg. Mirah menambahkan, “Dalam mendukung gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ yang salah satunya dilaksanakan melalui BKGN 2019, Pepsodent percaya bahwa setiap orang dapat menjadi ‘Pahlawan Senyum’ dengan caranya masing-masing. Mulai dari tenaga medis gigi, mahasiswa Fakultas Kedokteran gigi, orang tua, guru di sekolah, bahkan anak-anak memiliki peran penting untuk melindungi senyum keluarga Indonesia, kapanpun dan dimanapun.” Imbuhnya.
Salah satunya ialah drg. Ni Made Ardani, M.AP., dokter gigi di Puskesmas II Denpasar Barat yang aktif mengembangkan berbagai program untuk meningkatkan status kualitas hidup masyarakat dengan rutin memantau kesehatan gigi dan mulut mereka, mulai usia balita hingga lanjut usia. Berkat upaya ini, beliau terpilih sebagai pemenang pertama Tenaga Kesehatan Teladan (Nakes) Provinsi Bali 2019.
“Selama dua tahun terakhir saya telah menjalankan program TAS GILUT (Duta Kesehatan Gigi dan Mulut) di 22 Sekolah Dasar yang saya dampingi. Dalam program ini, saya memilih dua orang siswa/siswi berprestasi kelas 3-5 SD di tiap kelas sebagai duta yang bertanggung jawab memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di masing-masing kelas dan juga lingkungan sekitar mereka.
Hingga kini program berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari seluruh pihak, baik dari pihak sekolah, orang tua hingga para murid, karena program ini bantu mereka semakin memahami pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut,” ujar drg. Ardani menceritakan salah satu programnya.
“Digelar di 24 Fakultas Kedokteran Gigi dan 40 cabang PDGI di berbagai wilayah Indonesia hingga Desember mendatang, BKGN 2019 memiliki target menjangkau 64.000 orang. Kami ajak masyarakat Bali, khususnya di kota Denpasar dan sekitarnya untuk berpartisipasi sehingga kita dapat bersama-sama membuat ‘Indonesia Tersenyum’ dengan lebih sehat,” tutup drg. Mirah.