Penuhi Kebutuhan Gula di Bali, Tutik Kusuma Wardani Gelar Seminar Nasional

Anggota DPR RI Komisi X Tutik Kusuma Wardani gelar seminar nasional

Buleleng – Seminar Nasional kembali di gelar oleh Anggota DPR RI Komisi X Tutik Kusuma Wardani srikandi Partai Demokrat, seminar nasional yang bertajuk “Realisasi Pra-Syarat Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Usaha Tebu Rakyat” yang digelar di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Rabu (14/11/2018) siang.

Seluruh masyarakat Kecamatan Gerokgak pun tumpah ruah menghadiri Semiar Nasional tersebut yang di barengi kehadiran para-para perbekel. Seminar tersebut juga menghadirkan berbagai narasumber, seperti Kadin Buleleng Gede Darma Wijaya, Direktur Tanaman Semusim Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Ir Gede Wirasuta, Kepala Bank Mandiri Denpasar, Jamkrindo, dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Penyuluhan Dinas Perkebunan Provensi Bali.

Pada Sambutanya Tutik Kusuma Wardhani mengatakan, masyarakat Buleleng terus diajak bekerja demi majunya roda perekonomian khususnya di Bali Utara dan Buleleng pada umumnya. Apalagi pemerintah sangat mendukung usaha rakyat khuusnya di bidang pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Nasional,

”Masyarakat sangat siap membangun perekonomian UKM, dimana petani sebagai sektor produktif akan memberikan dampak yang luas bagi perekonomian di Bali Utara. Bagaimanak kita untuk memperkuat ketahanan pangan yang artinya kita tidak ingin lagi infor hasil produksi seperti Gula, beras, jagung, daging dan lain-lain. Maka khusus di Buleleng telah diprogramkan oleh pemerintah pusat penanaman tebu rakyat, dan juga pabrik gula akan segera di bangun didaerah Gerokgak ini” jelas Bunda Tutik Kusuma Wardhani.

Sementara Direktur Tanaman Semusim Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Ir Gede Wirasuta usai memberikan sambutan sebagai nara sumber mengatakan, menurut rencana tahun 2019 akan dibangun pabrik gula di Buleleng tepatnya di kawasan Kecamatan Gerokgak yang memang merupakan kawasan industri.

Seminar nasional yang bertajuk “Realisasi Pra-Syarat Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Usaha Tebu Rakyat”

“Rencana kita untuk memenuhi kebutuhan gula Bali, yang saat ini setiap tahun kebutuhan gula bBli sekitar 90.000 ton setara dengan hampir mencapai Rp 1 triliun uang keluar untuk membeli gula, kita upayakan mendirikan satu pabrik gula di sini (Kecamatan Georogak, Kabupaten Buleleng, ),” papar Wirasuta yang kebetulan juga sebagai putra Buleleng.

Menurutnya, pembangunan pabrik gula di wilayah Gerokgak bukan sekedar wacana belaka, tetapi pemilihan Buleleng sebagai tempat didirikan pabrik gula didasarkan pada hasil survey yang dilakukan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.

“Dan setelah dari hasil survey, di Buleleng sangat potensial dari sisi iklim, lahan, bapak bisa lihat banyak (lahan) yang belum dimanfaatkan dan kita kelola agar petani kembali berminat bertani tebu, sehingga harapannya pabrik gula akan bisa didirikan di buleleng,” paparnya.

Nah, untuk rencana pembangunan pabrik gula itulah maka tahun ini mulai dibukk program penanaman tebu rakyat di sejumlah desa di Kecamatan Gerokgak, sebagai embrio kebun tebu dan pembangunan pabrik gula di Bali Utara.

“Saat ini lahan yang sudah tersedia dan sebagian sudah ditanam itu seluas 1.200 hektare,” papar Wirasuta.
Kata dia, bila lahan 1.200 ini berhasil maka tahun depan ditambahkan 2000 hektar dan langsung dibangun pabrik untuk mendekat sentra produksi tebu. “Lahan tebu yang tersedia lebih dari cukup. Sesuai UU 39 tahun 2014, pabrik gula minimal harus memiliki 20 persen lahan usahakan sendiri baru kita usahakan kerjasama dengan kehutanan,” beber Wirsuta.

Kata dia, dengan adanya pabrik gula di Buleleng akan menyuplai gula bagi Bali yang selama ini selalu membeli gula di luar. Sementara kebutuhan gula di Bali cukup besar yakni 90.000 ton gula setara dengan Rp 1 triliun uang yang dibelanjakan di luar.

“Pertama, Minimal yang saat ini Bali selalu beli ke luar dari Bali, Bali bisa dipenuhi dari Bali sendiri. Kedua, mengurangi kebutuhan nasional sehingga ada tambahan antara 90.000 hingga 100.000 ton gula,” urainya.

Jumlah tebu yang diperlukan sebagai bahan baku perhari sangat besar yakni 1 ton tebu perhari dengan biaya 25.000 dollar. “Kalau kapasitas produksi perhari: 4.000 ton tebu perhari, idealnya 8.000 ton perhari,” sebut Wirasuta seraya menyebutkan bahwa luas lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah pabrik gula antar 20 hingg 80 hektar.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here