DENPASAR, BERITADEWATA – Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Pengurus Daerah Bali melaksanakan kegiatan Pelantikan Pengurus Daerah-Pengurus Cabang PPPKMI Bali Periode 2023-2027, Seminar Nasional, serta Sumpah Profesi Tenaga Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Tema yang diangkat dalam agenda kegiatan ini yaitu “Tantangan dan Strategis Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Berkontribusi Aktif dalam Menyukseskan Transformasi Kesehatan Digital”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid yaitu kegiatan luring bertempat di Harris Hotel & Conventions Denpasar sedangkan kegiatan daring melalui zoom meeting.
Terdapat 3 kepengurusan PPPKMI Bali yang dilantik secara langsung oleh Ketua Umum PPPKMI Pusat yaitu PPPKMI Pengurus Daerah Bali, PPPKMI Pengurus Cabang Gianyar dan PPPKMI Pengurus Cabang Bangli. Sedangkan untuk peserta yang mengikuti sumpah profesi tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku sebanyak 337 orang dan peserta yang mengikuti seminar nasional sebanyak 60 orang.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari regional wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur, kata Kadek Darmawan, S.KM selaku Ketua Panitia yang sekaligus dilantik sebagai wakil sekretaris PPPKMI Pengda Bali Periode 2023-2027.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali (dr. Ni Wayan Murdani, MAP) sekaligus membacakan sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Dalam sambutan Ia menyatakan Promosi kesehatan sebagai bagian dari transformasi pelayanan primer yaitu melaksanakan 7 tema kampanye prioritas nasional.
“Pemerintah Provinsi menyambut baik peran PPPKMI dalam mendukung program promosi kesehatan. Saat ini sesuai arahan Menteri Kesehatan dilakukan inisiasi transformasi di bidang kesehatan. Transformasi ini memberikan penguatan pelaksanaan upaya promotif preventif dalam bidang kesehatan,” ujarnya, Sabtu (20/05).
Menurutnya salah satu transformasi yang digiatkan adalah Transformasi SDM Kesehatan dan Teknologi Kesehatan. Sesuai tema Seminar Nasional bagaimana kita menyikapi pemenuhan SDM dengan kompetensi dan kualifikasi tenaga Promosi Kesehatan yang handal kedepannya. Transformasi teknologi melalui digital kesehatan tidak kalah penting juga, karena dapat memenuhi data kesehatan yang terintegrasi pada sistem kesehatan yang efektif dan efisien.
“Tantangan yang muncul; 80 % pelayanan kesehatan belum tersentuh teknologi digital, data yang masih terfragmentasi dan tersebar pada ratusan aplikasi sektor kesehatan. Apabila tehnologi digital kesehatan ini dapat diintegrasikan, sudah tentu dapat mendukung provider dalam pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat. Memang saat ini ketersediaan tenaga promkes di fasilitas layanan kesehatan masih kurang,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini juga hadir memberikan arahan yaitu Ketua PPPKMI Pusat (dr. Rita Damayanthi, MSPH)). Ibu Rita menyampaikan Pergeseran pada era tansformasi bidang kesehatan menuntut kualitas dan gerak promotor kesehatan.Tenaga kesehatan dapat berpikir maju dalam era digtalisasi ini.
Gerak langkah promkes dapat berkolaborasi dengan program lain sehingga dapat mendukung capaian Program Prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Harapan Ketua PPKMI, Organisasi ini dapat memfasilitasi aktivitas para Jabfung Promkes, mewadahi kebutuhan anggota terkait kompetensi SDM dan melindungi anggota.
Tidak ada satupun profesi Promkes yang ketinggalan berita terupdate. Kondisi saat ini base line data anggota PPPKMI dan sebaran promosi kesehatan/Jabfung promkes belum optimal. Kedepannya PPPKMI dapat memfasilitasi sehingga organisasi ini memiliki updating data yang akurat. PPPKMI Bali masih mempunyai tugas lagi yaitu mendorong terbentuknya Pengurus Cabang di 3 Kabupaten yang belum terbentuk. .
Dalam kegiatan ini ada 3 agenda yang diselesaikam yaitu, Agenda Pertama ; Pelantikan Pengurus Daerah PPPKMI Bali, Pengurus Cabang PPPKMI di Kabupaten Bangli dan Gianyar. Agenda Kedua ; Seminar Nasional , dengan menghadirkan 2 orang Narasumber yaitu Ketua PPPKMI Pusat dan Ketua PPPKMI Pengurus Daerah Bali dengan dimoderatori oleh Sekretaris PPPKMI Bali.
Tema dalam Seminar Nasional ini sebagai pemikiran untuk membangun budaya kerja hebat pada masa era digitaliasai. Tenaga kesehatan dapat berpikir maju, berinovasi dan bergerak sesuai tuntutan perkembangan zaman era industry 4.0 melalui intervensi berbasis teknologi. Sehingga promosi kesehatan bernuansa digital dapat diakses melalui platform media social seperti whats app, face book dan you tube. Kedepannya tenaga promotor kesehatan menjadi tenaga yang handal dan professional dalam memberikan edukasi dan informasi kesehatan secara digital.
Agenda Ketiga dilaksanakan Sumpah Profesi Tenaga Promosi Kesehatan dan Imu Perilaku. Saat pelaksanaan sumpah profesi dihadirkan rohaniawan/rohaniawati dari 4 agama yang berbeda. Beliau hadir secara luring , yaitu Rohaniawan dari Agama Hindu, Islam, Katolik dan Protestan. Setelah pelaksanaan kegiatan ini peserta akan mendapatkan Sertifikat untuk mengikuti Seminar Nasional dan Surat Keterangan Mengikuti Sumpah Profesi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Kebutuhan untuk mengikuti Sumpah Profesi dan Seminar merupakan akses untuk meningkatkan kompetensi sebagai Tenaga Promotor Kesehatan dan sebagai langkah awal untuk melengkapi prasyarat STR. Sudah tentu tenaga Promkes yang tergabung dalam wadah PPPKMI ini wajib memiliki Kartu Tanda Anggota.
Peningkatan Kompetensi tenaga promkes dapat mendukung transformasi pelayanan primer. Kedepan akan banyak melahirkan tenaga-tenaga promosi kesehtan yang berkompeten dalam bidangnya. Serta mempunyai itikad, komitmen, dan mau bersinergi dengan sektor lain dalam mendukung pola pembangunan Nasional dan pembangunan daerah.