BeritaDewata.com, Denpasar – Pengamanan perjalanan ratu mariyuana Schapelle Leigh Corby dilakukan secara sangat ketat. Sekitar 200 polisi melakukan pengamanan baik di rumah kediaman Corby di kawasan Kartika Plaza maupun di Kantor Badan Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Denpasar. Bukan hanya personil yang dikerahkan secara penuh, tetapi satu mobil rantis dilengkapi persenjataan dan anggota Brimob Polresta Denpasar melakukan pengawalan, baik dari rumah kediaman Corby menuju Bapas dan dari Bapas menuju Bandara Ngurah Rai Bali.
Menariknya, saat Corby akan memasuki Kantor Bapas, seluruh wartawan diusir keluar pagar. Insiden itu menimbulkan bentrok antara wartawan dengan petugas kepolisian. Para wartawan menilai pengamanan terhadap Corby terlalu berlebihan karena ekstra ketat. “Ini Indonesia. Jangan sampai kita dibawah tekanan Australia. Tidak ada pengamanan ketat seperti ini, jangan sampai kita dijajah oleh Australia,” ujar Nyoman, seorang jurnalis televisi.
Sekalipun protes keras dan debat dengan petugas kepolisian dan pihak Bapas, polisi tetap mendorong wartawan keluar halaman Kantor Bapas. Kondisi ini menyebabkan wartawan naik di atas tembok untuk mengambil gambar yang berkualitas. Akibatnya, beberapa wartawan terjatuh dan terluka akibat rebutan tempat. Saat mobil Corby keluar halaman Kantor Bapas, insiden kembali terjadi. Awak media kembali bentrok dengan polisi. Dorong mendorong pun terjadi. Beberapa wartawan dan polisi nyaris tergilas mobil. Pertengkaran pun terjadi lagi.
Corby hanya berada di Kantor Bapas sekitar 20 menit. Awak media tidak mengetahui apa yang terjadi dalam kantor. Setelah berselang 20 menit, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham Provinsi Bali Ida Bagus Ketut Adnyana keluar ruangan dengan membawa selembar kertas yang berisikan surat pembinaan terakhir dari Bapas kepada Corby.
“Saya memperlihatkan kepada teman-teman bahwa ini adalah surat pembinaan terakhir dari Bapas kepada Corby. Dengan penandatangan surat pembinaan terakhir tersebut, maka Corby dinyatakan bebas mulai hari ini,” ujar Kanwil. Menurutnya, pembinaan terakhir tersebut diberikan kepada Corby, agar tidak mengulangi perbuatan yang sama di Indonesia karena akan berurusan dengan hukum. Ia menjelaskan jika selama menjalani pembebasan bersyarat Corby telah menunjukkan sikap kooperatif, taat pembinaan tiap bulan sejak tahun 2014 lalu.
Usai penandatangan surat pembinaan terakhir Corby langsung bergerak menuju Bandara Ngurah Rai Bali dengan dikawal ketat ratusan aparat dari kepolisian. Di Ngurah Rai, Corby langsung diterima oleh pihak Imigrasi Ngurah Rai dan menurut jadwal malam ini juga akan diterbangkan ke Australia pada pukul 22.00 Wita dengan menggunakan pesawat Virgin Air.