DENPASAR, BeritaDewata – Selalu ada yang baru di program dua mingguan Antida SoundGarden. Kali ini, Erick EST, sutradara kenamaan Pulau Bali ini pun tidak ragu-ragu menggebrak Antida SoundGarden dengan pemutaran film-film yang telah dibuatnya dengan berdarah-darah demi memajukan industri perfilman Tanah Air.
Betapa tidak. Kecintaannya akan film dan komitmennya untuk memajukan dunia kreatif ini memang tak tanggung-tanggung. Beberapa nominasi skala film internasional telah banyak diraihnya. Sebut saja filmnya yang berjudul “Terakhirku” dan “Rapuh”. Kedua film tersebut mendapatkan penghargaan pada festival film di Australia.
Mewujudkan komitmennya terhadap tumbuh kembang dunia film dan dunia sejatinya ini, Erick EST sengaja menghadirkan film-film, di mana film-film tersebut mendekatkan kita pada identitas diri. “Film Long Sa’an merupakan sebuah film yang menceritakan tentang tidak adanya akses yang bisa diraih Suku Pedalaman Dayak Kenyah untuk ke kota, membuka mata kita betapa penting mengetahui semua hal-hal yang berakar dari kearifan lokal,” ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, gelaran acara ini mendapatkan sorotan yang menarik dari mahasiswa-mahasiswa di kampus ternama. Mereka berbondong-bondong datang untuk menikmati acara yang menghadirkan satu film dan satu movie clip garapan Erick Est ini. “Kami sengaja mengundang kampus-kampus yang sejalan, untuk menikmati acara ini, sehingga edukasi film ini berhasil dilakukan,” seru Anom Darsana, pemilik Antida SoundGarden.
Acara yang berlangsung pada hari jumat (24/01) dengan durasi lebih dari dua jam tersebut menghadirkan satu film dan satu video klip garapan Erick EST yaitu Long Sa’an yang merupakan film tentang Suku Oma Lung (Kenyah) yang harus meninggalkan desanya dan membuat desa lain demi bisa mencapat akses ke kota.
Dan yang terakhir adalah pemutaran video klip dari sebuah group band Balian yang terbentuk di Bali pada tahun 2009 yang terdiri dari Edward pada bass; Aaron pada gitar; dan Gembul pada Drum. Video klip ini berhasil mencuri hati banyak orang karena alur cerita yang tidak disangka di mana terdapat JRX dan Nora yang memainkan peran mereka masing-masing di dalam video klip tersebut.
Bukan hanya film dan video klip, acara yang dimulai apik pada pukul 20.00 ini menampilkan beberapa musisi yang telah tidak asing hadir di tengah-tengah kaum milenials di Bali, yaitu Zio dan Soul n Kith.
Ada sekitar limapuluh pasang mata yang datang menyaksikan gelaran ini tanpa terkecuali. Mereka semua, bisa jadi, siap menjadi berada di garda depan perfilman tanah air. Antida SoundGarden, malam itu, telah berhasil menjadi sebuah ruang di mana ide dan kreativitas bisa tumpah dan mewujud nyata.