JAKARTA, Berita Dewata – “Bukan menunggu, tetapi jeli menciptakan momentum, tampaknya menjadi satu kunci sukses dalam membangun sebuah bisnis.”
Setidaknya, itulah yang bisa dipetik dari perjalanan CEO PT Xynesis International, Eva Noor, yang terungkap dalam launching bukunya berjudul “Pelaku Bukan Pemimpi”, yang digelar di Cafe Bangsa area Pusjarah-Museum Satria Mandal Jl Jend Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/2) siang.
“Pelaku Bukan Pemimpi” ini menjadi buku pertama yang ditulis sendiri oleh Eva Noor. Buku ini sangat menarik. Karena cukup jelas menceritakan setiap fase apa, mengapa dan bagaimana yang harus dilakukan untuk memulai sebuah usaha bisnis.
Sangat terlihat, lewat buku ini, Eva Noor ingin berbagi tentang pentingnya mindset yang tepat dalam memandang bisnis, agar tidak memulai dengan motivasi yang salah, dengan dasar alasan kuat yang menjadi fondasi dalam berbisnis, serta memahami tentang kenapa sebuah usaha disebut sebagai bisnis, dan berbagai hal menyangkut seluk-beluk bisnis lainnya yang penting untuk disimak.
Tak hanya itu, Eva Noor juga menyelipkan sejumlah kisah dari beberapa teman wirausaha yang sukses dengan pengalaman panjang di dunia bisnis. Tentu, ini menambah pelajaran penting dan menarik bagi pembaca yang tertarik menekuni dunia bisnis untuk meraih kesuksesan.
Patut diketahui, Eva Noor sendiri selaku CEO Xynesis International telah menapak panjang dunia bisnisnya. Lebih dari 16 tahun. Sehingga, apa yang dituangkan dalam bukunya sungguh-sungguh memuat banyak pelajaran berharga, terlebih lagi bagi generasi muda bangsa dewasa ini cenderung ingin menjadi pelaku bisnis ketimbang profesional selepas kuliah.
Dan, itulah yang juga menjadi harapan dari Eva Noor, penulis buku “Pelaku Bukan Pemimpi”. “Setelah bertahun tahun menjalankan beberapa bisnis yang (bisa dikatakan) sukses, saya dapat melihat ke belakang dengan kepuasaan atas pembelajaran yang telah saya peroleh. Meskipun saat ini saya belum mencapai semua tujuan saya, setidaknya saya bisa berbagi perjalanan saya selama berwirausaha,” ujarnya.
Lebih jauh, Eva Noor pun mengungkap alasan kuat menulis buku “Pelaku Bukan Pemimpi” adalah dari riset kecil yang dilakukan pada beberapa mahasiswa tempat di mana Eva sering diundang sebagai pembicara. “Anak muda sekarang lebih memilih menjadi seorang wirausaha ketimbang bekerja sebagai professional,” imbuhnya. “Ini sebuah tren dan fenomena yang positif. Menggembirakan,” sambungnya.
Namun begitu, ada juga terselip kecemasan. Akankah munculnya keinginan berbisnis di kalangan anak muda ini sekedar tren sesaat? Cita cita berbisnis semata menjadi tren yang hanya ramai saat sedang hangat hangatnya?
Nah, berdasar kecemasan dan kegelisahan itulah yang membuat Eva Noor tergerak menulis buku untuk berbagi masalah kewirausahaan, dari pengalaman perjalanan berbisnisnya selama belasan tahun.
“Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum terjun ke dunia wirausaha. Menjadi wirausaha itu tidak seindah apa yang kita lihat dan bayangkan,” tutur Eva Noor seraya berharap dengan membaca bukunya para anak anak muda yang ingin berwirausaha mendapat insight yang berbeda dari kebanyakan orang yang melihat sisi manis kewirausahaan saja.
Enam belas tahun Eva Noor mendirikan Xynexis International, perusahaan yang berbisnis pada keamanan siber. Saat awal didirikan, Xynexis bisa disebut pioner di Indonesia yang mengadopsi standard keamanan siber Internasional. Dari modal minim dan pendapat nol kini Xynexis menjadi perusahaan konsultan kemanan siber terbesar dan terdepan di Indonesia.
Awal didirikan Xynexis merupakan etintas perusahaan kecil dengan hanya satu klien hingga sekarang Xynexis Group punya 3 anak perusahaan yakni : Noosc Security (Manage Security Services Provider), IGNITE (Edutech), dan Haxtech ( Digital Engagement) .
Bisa dibilang Xynexis saat ini merupakan perusahaan Information Assurance, yang besar di Indonesia . Ketika buku ini ditulis Xynexis sedang dalam proses membuka dua perusahaan diluar negeri untuk mengejar mimpi untuk mengejar pasar internasional. (Irwan Siswanto)