Pekerja WNA di PLTU Celukan Bawang Kembali Menjadi Sorotan

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Dusun Pungkukan Desa Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak

Buleleng – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Dusun Pungkukan Desa Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Mempekerjakan lebih dari tiga ratus orang, namun diketahui tenaga kerja yang dilibatkan setengahnya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Cina.

Masyarakat Buleleng pun mendapat kecipratan pekerjaan dibalik berdirinya PLTU Celukan Bawang, mereka rata-rata sebagai pekerja yang setara dengan warga asing tersebut. Pembangkit Listrik yang menelan dana senilai US$ 700 juta atau sekitar Rp 9 triliun dinilai sangat penting keberadaanya untuk masyarakat di pulau Bali.

PLTU Celukan Bawang yang berkapasitas mencapai 380 megawatt (MW). Untuk menyalurkan listrik dari PLTU ini, PLN telah membangun Kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Celukan Bawang. SUTT Celukan Bawang menyalurkan pasokan listrik dari PLTU dengan daya mampu hingga 380 MW, ke dalam sistem interkoneksi listrik Jawa-Bali.

Dibalik berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap tersebut, Kepala Desa Celukan Bawang Muhammad Ashari sangat menyayangkan keberadaan Warga Negara Asing yang tak lapor diri ke Kantor Desa Celukan Bawang dan di pekerjakan.

Terkadang saat instansi terkait melakukan sidak ke areal PLTU para pekerja asing tersebut yang jumlahnya lebih dari ratusan orang selalu lolos dari kejaran sidak DPRD Buleleng maupun Imigrasian Buleleng. Belum lama ini Imigrasi Buleleng berhasil menangkap 6 pekerja Asing tanpa kelengkapan identitas dari Negaranya.

Kepala desa Celukan Bawang Muhammad Ashari

“Sebelum dimulai sidak, terkadang mereka disuruh pergi untuk bersembunyi kekebun warga atau ada yang pergi naik mobil trevel. Hal ini diduga ada unsur kesengajaan, para pekerja itu disuruh pergi.” Ungkap Muhammad Ashari, ditemui di Buleleng, Rabu 19 Juni 2017.

Kepala desa Celukan Bawang menilai ketidak transfaranan pihak PLTU yang memperkerjakan warga asing tersebut, bahkan untuk melihat para pekerja Asing yang berada di PLTU Celukan Bawang sangat sulit,

“Kan aneh Kadus Pangkukan selaku penguasa wilayah dusun saja sangat sulit masuk ke Areal PLTU bahkan pernah juga Camat Gerokgak harus menunggu diluar pagar PLTU, coba pikir pak Kadus saya saja mau masuk ke PLTU susah,” jelas Ashari. Menurutnya, keberadaan Warga Negara Asing di PTLU Celukan Bawang dari informasi yang berhasil dikumpulkan mereka mencapai 148 orang lebih.

Muhammad Ashari berharap kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini Bupati Buleleng Putu Agus Suradnya, agar memberikan suatu rekomendasi kepada kepala desa Celukan Bawang, Disdukcapil serta Imigrasi Buleleng untuk bisa bersinergi melakukan sidak kepada warga asing asal Cina yang di pekerjakan itu. Karena selama ini ia menilai dari pihak Desa Dinas Celukan Bawang data terhadap warga asing itu sama sekali tidak dipegangnya.

“Data akurat kami pihak desa tidak pegang terhadap keberadaan warga asing yang diam di PLTU Celukan Bawang, minimal lah kelian dusun kami diberikan datanya agar kami tau jumlah mereka berapa orang berada di desa ini. Kami menginginkan ada keadilan jangan sampai kita sesama warga Indonesia sendiri main kucing-kucingan masuk ke PLTU dan terlalu diketatin, sedangkan disini ada penduduk warga asing warga asal Cina yang dipekerjakan. Tolonglah pemerintah bersinergi untuk bisa bersama Imigrasi dan Dukcapil diberikan kewenangan untuk mendata mereka, jika terjadi ha-hal yang tidak diinginkan siapa nanti yang bertanggung jawab,” ucap Ashari

Kepala Desa Celukan Bawang M. Ashari menyebutkan penanggung jawab terhadap warga Cina itu merupakan sang penerjemah bahasa Cina yang katanya dari pulau Batam, bahkan tidak pernah berkordinasi dengan pihak desa Celukan Bawang dan tidak pernah tau siapa sang penerjemah bahasa Cina itu

”Ketika mereka itu dianggap penanggung jawab terhadap keberadaan warga Asing sebagai penerjemah bahasa Cina itu, terus kalau mereka lari siapa yang bertanggung jawab padahal kami pananggung jawab disini selaku pihak Desa Celukan Bawang,” imbuh M. Ashari.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here