Peformance Live Qul Hayya Band Apik dan Dinamis Saat Luncurkan Mini Album

JAKARTA, Berita Dewata – Aksi panggung atau live performance merupakan nilai jual lain dari sebuah band. Kemampuan mereka saat membawakan musik secara apik di luar dapur rekaman menentukan reputasi mereka di mata dan telinga pendengar. Selain dituntut materi lagu yang bagus dan menggugah para pendengar.

Indonesia punya track record bagus dalam menelurkan band-band terbaik. Sejak era 90an hingga saat ini tak bisa dipungkiri talenta tanah air masih memegang kendali setidaknya di level Asia.

Popularitas dan jumlah penjualan mungkin jadi salah satu tolok ukur sukses mereka. Namun di lain itu, musisi juga hidup dari panggung ke panggung. Tradisi manggung atau tur pasca rilis album masih dilakukan beberapa band besar.

Bagaimana dengan Band Religi Indonesia? Band religipun punya pasar yang cukup bagus di Indonesia, Terlebih lagu lagu religi menjadi sesuatu yang berbeda dengan pesan religius yang sering diputar jelang hari dan bulan tertentu, seperti bulan Ramadhan untuk musik religi islami.

Umumnya band religi merupakan satu grup band yang kemudian menciptakan atau mengaransmen lagu religi lama di arrasmen baru dengan warna musik yang dimiliki band tersebut. Berbeda dengan satu grup band religi pendatang baru Qul Hayya.

Grup Band Pop Religi Qul Hayya

Grup Band Pop Religi Qul Hayya, terbentuk dari ide seorang gitaris asal Bali Dewa Putu Adhi pada pertengahan Nopember 2021 yang mengajak Muhammad Abdul Elif Ritonga yang akrab dipanggil Eel Ritonga (Mantan Drummer Ada Band), Anwar Fatahillah (Basist Powerslaves) dan gitaris rock gaek Tri Witarto Edi Purnomo alias Edi Kemput (Grass Rock Band) ditambah dua vokalis wanita ; WittaAja dan Novi Ayla (Mantan Finalis KDI).

“Setelah lagu dan aransmen dibuat, masuk dapur rekaman tak lebih dari sebulan, enam buah lagu selesai dan rampung dikerjakan,” ujar Edi Kemput, memberi penjelasaan saat launching mini album Samudera Cinta di Kopi Bangsa area Museum Satria Mandala – Jakarta (5/3/2022).

Dibuka dengan lagu Bismillah berbau pop rock memulai peformance panggung saat Qul Hayya Band luncurkan mini albumnya. “Bismillah adalah kata yang wajib kita ucapkan saat memulai sesuatu bagi umat muslim,agar sesuatunya dapat ridho Tuhan YME,”ucap Novi dari atas panggung pada hadirin yang menyaksikan.

Lantunan vokal Novi dan Witta cukup apik ketika lagu dinyanyikan koor bersama mengimbangi tempo dan irama musik. Warna vokal falset Wita jarang dimiliki penyanyi Indonesia ditambah permainan gitar Edi Kemput dengan polesan warna rock mengalun syahdu, serta permainan bas Anwar dan gebukan drum Eel dari para musisi senior yang tidak asing lagi di khasanah musik Indonesia begitu rapi tampil memukau hadirin dan wartawan yang hadir.

Dilanjut lagu kedua Bertasbih, Kembali Ke Jalanmu, Menikahlah, Samudera Cinta dan lagu penutup Do’a. Pada lagu menikahlah, kemasan dibuat cukup unik dan sedikit berbalut fusion jazz dan pop reggae. Permainan gitar Edi Kemput dan cabikan bas Anwar Fatahillah serta ketukan drum Eel Ritonga saling mengisi dengan beat cukup dinamis membuat lagu mengayun sangat mengugah dan enak didengar.

Mendengar Enam buah lagu yang tersaji dalam mini album Qul Hayyah bisa dibilang berbeda dengan grup religi lainnya.Kedewasaan bermusik serta talenta musikalitas yang sudah terasah dari 3 musisi senior yang mengisi formasi dikelompok ini jelas membawa warna tersendiri, pada musik pop religi Indonesia.

Menurut Eel Ritonga, saat usia dianggap tidak lagi muda dan kedewasaan sikap pun harus ia tunjukan juga lewat skillsetnya bermusik. Kedewasaaan bermusik yang dimaksud adalah menekan ego dalam bermain serta saling melengkapi. Pendapat kedewasaan bermusik pun di amini Anwar Fatahillah dan Edi kemput.

“Makin dewasa bermusik makin berkualitas pula hasilnya. Lebih penting lagi apa yang kami lakukan minimal ada hal yang berguna untuk orang lain,” imbuh Anwar Fatahillah disela sela acara launching .

“Qul itu pesan, Hayya adalah kehidupan. Qul Hayya bermakna grup band yang membawa dan mensyiarkan pesan baik dalam kehidupan,” ujar Dewa Putu Adhi menjelaskan dalam jumpa pers di Kopi Bangsa (5/3/2022).

Acara yang dipandu oleh seorang ahli hukum tatanegara sekaligus pengamat politik Refly Harun, ikut terlibat mensuport manajemen Qul Hayya sejak lagu masuk dapur rekaman terbilang cukup meriah.Tampak pula produser eksekutif Kocengli bersama putranya Nicko.

Kocengli adalah orang dibelakang layar yang membiayai proses rekaman hingga launching. Apa yang dikeluarkan untuk pembiayaan mini album grup band religi Qul hayya tidak sama sekali mengharapkan sesuatu imbalan apapun.
Hal menarik dari seorang Kocengli yang juga meramu obat herbal untuk Covid 19 ini yang banyak dibagikan saat covid 19 menyerang diberbagai wilayah tanah air. Kocengli begitu punya perhatian besar terhadap pasien yang terpapar COVID-19. Apalagi dirinya sampai berani dan getol mendatangi pasien di rumah sakit, memberikan edukasi dan herbal ramuan racikannya yang diberi nama ‘Kocengli‘.

“Saya ikhlas membantu untuk berdirinya grup band religi ini. Hidup saya tentu banyak dosa, itu sebab untuk mengurangi dosa yang saya punya saya bersedekah. Apalagi ini grup membawa pesan baik untuk agama islam, walau saya non muslim,”ucap Kocengli seorang pengusaha kuliner yang saat ini juga membangun usaha herbal bersama puteranya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here