DENPASAR, BERITA DEWATA – Dalam rangka memperingati Hari Ozon Internasional, Perkumpulan ( Asosiasi ) Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU) Bali menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lapisan ozon di atmosfer Bumi.
Kegiatan ini di gelar guna mengingatkan kepada masyarakat bahwa setiap tahunnya lapisan ozon semakin menipis dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lapisan ozon bagi kehidupan.
Ketua APITU Bali, Zacheus Santoso mengatakan Apitu Bali telah menyelenggarakan kegiatan ini dimulai dari tanggal 2 – 22 September 2024. Berbagai kegiatan yang dilakukan berupa pelayanan kepada masyarakat seperti pembersihan AC di tempat-tempat ibadah, Yayasan dan Panti Asuhan di Bali secara gratis.

“Kita tahu bahwa lapisan ozon saat ini mulai menipis akibat pemanasan global, pengaruh rumah kaca, adanya bahan-bahan kimia buatan manusia seperti Chlorofluorocarbon (CFC) dan lain-lain. Sebagai Praktisi Teknisi harus ambil andil disini. Jadi kita melakukan penanaman Pohon Mangrove yang bekerjasama dengan Balaram Mangrove Heroes di kelurahan tanjung Benoa Badung,” kata Zacheus Santoso ditemui di kantor APITU, Senin, 25 September 2024.
Santoso menjelaskan dalam memperingati Hari Ozon Internasional kali ini, pihaknya melibatkan semua anggota APITU Bali, Artic dan masyarakat sekitar. “Kami mendapatkan pujian dari pimpinan Balaram Mangrove Heroes bahwa dari teknisi memiliki bukti nyata dalam kepedulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Dijelaskan salah satu perhatian APITU Bali adalah terkait Freon, kalau kita tidak paham mengelola freon secara tidak langsung, kita turut andil dalam merusak alam seperti sembarang membuang freon.

“Kami sebagai praktisi sudah menyadarinya, makanya kami butuh pelatihan, butuh sosialisasi secara terus menerus. Kami semua sepakat, freon tidak boleh di buang bebas, jadi freon kita sedot kembali dan dimasukan kepenampungnya, setelah itu nanti ada organisasi khusus yang menangani limbah freon dan mengahancurkannya,” jelas Santoso.
Lebih lanjut menurut Santoso, pihaknya mengakui sebelum ada pelatihan dan sosialisasi, masih ada teknisi yang melakukan buang freon sembarangan jadi efeknya ada terhadap alam. Kami peduli dengan itu jadi langkah yang di ambil APITU Bali yaitu melakukan penghijauan dengan melakukan penanaman Mangrove.
“Kenapa kita memilih menanam mangrove karena kita tahu banyak manfaat dari menanam mangrove bakau ini yaitu, mencegah abrasi air laut, banyak ekosistem baru yang hidup serta mangrove bakau juga bisa dibuat kosmetik, dalam kegiatan ini, APITU kurang lebih menanam 10 jenis pohon mangrove,” jelasnya.

Diketahui bahwa APITU merupakan organisasi non profit, dibawah kepimimpinan Zacheus Santoso, pihaknya menginginkan kebaradaan APITU berguna untuk masyarakat dan lingkungan, karenanya Apitu banyak bergerak dalam kegiatan sosial.
“Jadi saya ingin APITU tidak hanya di kenal sebagai teknisi Ac dan Pendingin, tapi keberadaan APITU di Bali Khususnya dan Indonesia pada umumnya keberadaan APITU bermanfaat dan di rasakan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial,” ujar Santoso yang juga seorang pengusaha ternama di Bali.
Dalam memperingati hari ozon tahun ini, APITU juga melakukan bersih-bersih pantai dari sampah dan limbah plastik. “Kegiatan ini merupakan salah satu arahan dari DLHK. Apa yang dilakukan APITU tidak bisa menangani masalah sampah secara luas, tetapi apa yang kami lakukan ini agar dapat menjadi contoh dan pelajaran agar tidak membuang sampah sembarangan. Diharapkan masyarakat ikut peduli terhadap lingkungan,” terangnya.

Target kedepan APITU Bali akan membuat pusat pelatihan, tujuannya untuk membantu mengurangi angka penganguran di Bali. “saya ingin anak-anak yang putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan pendidikan kalau mereka mau, mereka bisa belajar dan bergabung di APITU Bali untuk memiliki skill sebagai teknisi, mungkin kita akan mulai dari wilayah sekitar kantor APITU Bali, kita berikan pelatihan secara gratis,” ujar Santoso.
“Prisip kami, kita tidak akan kelaparan dan menganggur kalau memiliki skill, apalagi dibidang AC, Freezer, Kulkas, Kipas Angin, Mesin Cuci, Dispenser dan lainya, setiap rumah tangga punya dan setiap harinya pasti ada saja yang rusak. Jika kita memiliki Skill memperbaiki ini, pasti ada saja setiap harinya dapat pekerjaan,” tegas Santoso.
Ditambahkan Santoso, APITU Bali akan memberikan pelatihan selama 3 bulan, setelah mengikuti pelatihan selama 3 bulan, pihaknya akan menawarkan kerja magang diperusahaannya atau bisa melamar pekerjaan.

“Nantinya kami tawarkan untuk magang bisa ikut diperusahaan saya atau perusahaan yang tergabung di APITU Bali, kita bantu salurkan, kita berikan honor juga. Setelah pinter, akan kami tawarkan kembali pilihan apakah mau berdikari sendiri atau mau ikut kerja dengan kita atau bila ingin melamar di hotel, restoran atau villa bisa kita bantu juga,” imbuh Santoso.
Santoso berharap kedepan APITU Bali bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk dapat membantu menfasilitasi prasarana pelatihan calon teknisi, misalkan dibantu tempat, peralatan dan lain-lain.
Tidak berhenti di situ, disampaikan Santoso APITU Bali terus bergerak. Pada bulan November 2024 APITU Bali berencana membuat seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). “Kegiatan ini merupakan visi-misi saya saat diangkat menjadi Ketua APITU Bali, saya berencana setiap bulannya akan mengadakan kegiatan-kegiatan. Ini penting supaya manfaat dan keberadaan APITU Bali bisa dirasakan oleh masyarakat dan juga oleh anggota karena dari Visi, Misi APITU yaitu, Berilmu, Berkarya menuju Kesejahteraan,” tutupnya.