Beritadewata.com, Buleleng – Pantai Buleleng banyak mempunyai Destinasi wisata baru dan patut dilestarikan untuk menjaring para Wisatawan yang akan berkunjung ke Buleleng. Sebagai contoh, salah satu pantai yang masih mempunyai Terumbu Karang bagus di kawasan Desa Pemuteran Buleleng barat, kini banyak dikunjungi Wisatawan Mancanegara (Wisman). Namun daya tarik Wisman belum menyentuh kawasan wilayah Buleleng Timur.
Kelompok Bahari Prawara Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula mulai mengagas ide – ide baru untuk menarik Wisman, salah satunya menenggelamkan sembilan patung di Pantai Sasahan, pada Sabtu (22/4/2017) lalu. Penenggelaman itu digelar bertepatan dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April. Kemudian patung-patung itu nantinya diharapkan agar berfungsi sebagai tempat Konservasi Terumbu Karang dan rumah ikan serta dijadikan sebagai Sport Wisata Taman bawah laut.
Patung yang ditenggelamkan mempunyai bobot berat 250 kilogram dan membutuhkan teknik khusus untuk membawa dan menempatkan pada posisi yang benar di dasar laut. Para penyelam sudah membagi tugasnya masing – masing. Ada yang bertugas sebagai pengangkutan, dan juga beberapa diantaranya berada di dasar laut dan bertugas mengatur posisi patung.
Dari sembilan patung yang di tenggelamkan terdapat satu patung penari, dan delapan lainya patung serupa dengan penabuh gamelan. Patung itu sendiri kemudian diletakkan pada hamparan dasar laut yang berpasir dengan kedalaman tujuh meter dari permukaan laut dan berjarak sekitar 60 meter dari bibir pantai Pura Sasahan yang dikenal oleh masyarakat Bondalem.
Proses – proses penenggelaman patung tersebut melibatkan para penyelam yang sudah berpengalaman (Profesional) dari berbagai organisasi pecinta lingkungan seperti Balawista Sangsit, Reef Check, Coral Alliance, Bahari Prawara, Suka Duka Bunut, Pokmaswas Taman Segara Penuktukan.
Dalam hal penenggelaman itu turut juga hadir Kepala Desa Bondalem Ngurah Astawa. Ketua Kelompok Bahari Prawara Desa Bondalem Nyoman Adi Sancaya, “Posisi penempatan patung berbentuk U, penari menghadap ke daratan . Sedangkan patung sekaa Penabuh ke utara, menghadap lautan lepas. Kalau jarak patung Penabuh itu, kira-kira 1,5 meter lah,” ungkap Nyoman Adi Sancaya, di Buleleng, Senin24 April 2017.
Dengan penenggelaman patung-patung tersebut Nyoman Adi Sancaya sangat berharap nantinya Wisata Bahari ini mampu menarik perhatian para penyelam khususnya para Wisatawan untuk mengeksplorasi keindahan alam bawah laut Pantai Sasahan “Kami berharap dengan diciptakannya wisata taman wisata bawah laut ini selain sebagai wujud pelestarian terumbu karang juga kami harapkan mampu meningkatkan minat penyelam menikmati keindahan Pantai Sasahan. Ini berarti ada peningkatan kunjungan wisatawan yang berdampak terhadap perbaikan ekonomi masyarakat,” Imbuhnya.
Kemudian ditempat berbeda, Ketut Arya Subagia sebagai pendana dari sembilan patung yang ditenggelamkan dengan kedalaman tujuh meter dikawasan pantai Pura Sasaha mengatakan, “Patung ini pembuatannya dirancang dari semen dengan derajat keasamaan yang netral sehingga menjadi substrat bagi terumbu karang dan tempat hidup ikan. Saya harap ini bisa mempercepat pemulihan terumbu karang dan bukan tidak mungkin atraksi wisata di Pantai Bondalem akan semakin menarik,” ucapnya.
Melihat perkembangan potensi yang semakin pesat belakangan ini, dengan banyaknya Wisata Bahari yang patut dikembangkan untuk menarik para wisatawan kepala desa Bondalem Ngurah Astawa mengemukankan. Dirinya berjanji akan berusaha meningkatkan anggaran untuk pengembangan potensi wisata bahari di desanya. “Kitakan punya dana desa (ADD), rencananya anggaran itu yang akan kami gunakan gelontorkan untuk pemberdayaan dan pengembangan potensi Wisata Bahari di Desa Bondalem. Kami akan secepatnya merapatkan barisan membahas pengembangan potensi laut ini,” paparnya.