Pastika: Gubernur Baru Tetap di Bali Mandara

Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta kedua pasangan calon (Paslon) yakni I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) agar tetap memperhatikan program Bali Mandara.

Ia mengaku, nanti pada tanggal 27 Juni 2018 pukul 14.00 Wita, rakyat Bali sudah tahu siapa gubernurnya yang akan memimpin Bali periode 2018-2023 nanti. Satu hal yang ditekankan Mangku Pastika adalah agar Gubernur Bali terpilih tetap memperhatikan Bali Mandara.

“Kedua Cagub itu baik semua. Sekali lagi yang penting kita semua ikut mengawal, memberi masukan, memberi dukungan, supaya keduanya on the right track, sesuai dengan jalur yang benar, sepanjang kepemimpinan itu bisa berjalan untuk menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera. Sesungguhnya itu adalaha Bali Mandara itu, karena itu tujuan semua warga Bali. Semua kita ingin Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera. Bagaimana itu diwujudkan sangat tergantung kepada pemimpin yang akan datang, dan disesuaikan dengan zamannya,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (3/3).

Pastika secara terbuka mengakui kekurangannya selama dua periode memimpin Bali. Ia menjelaskan, selama 10 tahun memimpin Bali masih ada banyak ketimpangan. Ketimpangan itu antara lain, ketimpangan wilayah dan ketimpangan sektor. Misalnya, ketimpangan antara Bali utara, barat, timur dan tengah, berbeda dengan Bali selatan.

Kemajuannya dalam infrastruktur berbeda. Kesejahteraan juga berbeda. Inilah masalah yang harus diselesaikan. Selama 10 tahun kepemimpinan Mangku Pastika, hal ini belum digarap maksimal karena masih berkecimpung dalam persoalan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

“Kita membantu orang-orang yang miskin agar tidak terlalu jauh tertinggal dalam kemiskinan. Misalnya, ada program Bedah Rumah, Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), ada Sistem Pertanian Terintegrasi dan sebagainya. Ini adalah jaring pengaman agar mereka tidak jatuh kepada kemiskinan yang berlebihan. Warga yang tadinya tidak bisa makan, yang tidak bisa tinggal di rumah yang layak huni, itulah yang diselesaikan selama 10 tahun sekalipun belum sepenuhnya tercapai. Sambil pendidikan kita garap,” ujarnya.

Menurutnya, kedua calon pemimpin yang akan bertarung memiliki program, visi dan misinya masing-masing. Ia tetap berharap, apa pun programnya, apa pun visi dan misinya, harus bisa membuat Bali ini lebih maju, aman, damai dan sejahtera.

“Semua masyarakat mengharapkan perubahan, mengharapkan kemajuan, dan sebagainya,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here