GIANYAR – Pameran topeng dan pertunjukan tari kali ini menghadirkan seniman Samadi dan penari Luh Menek, memaknai Anugerah Bentara Budaya yang diberikan kepada 7 Pengabdi Seni Budaya, antara lain tokoh penari Luh Menek, penggerak teater Rudolf Puspa, pelestari topeng Samadi, penggiat akapela “mataraman” Pardiman Djoyonegoro, penghidup wayang potehi Toni Harsono, penelaah sastra Betawi Abdul Chaer, dan tokoh ludruk serta ketoprak Kirun.
Sebagai penghormatan pada Pengabdi Seni Budaya tersebut diselenggarakanlah di 4 venue Bentara berbagai program yang mengedepankan capaian seni dan dedikasi mereka, berupa pertunjukan, pameran, diskusi, workshop, pemutaran dokumenter dan lain-lain.
Selain menampilkan karya-karya topeng panji kreasi Samadi, pameran menghadirkan pula foto-foto sosok Luh Menek koleksi fotografer Doddy Obenk. Secara khusus, pada malam pembukaan akan tampil pula Luh Menek membawakan tari Teruna Jaya, diiringi Sekaa Gamelan Pinda pimpinan I Ketut Cater, serta Pemutaran Dokumenter.
Anugerah Bentara Budaya ini sebelumnya juga pernah diberikan pada 10 Pengabdi Seni Budaya pada tahun 2012 lalu, antara lain kepada : pelukis Sulasno (Yogya), Ni Nyoman Tanjung (Bali), Anak Agung Ngurah Oka (Bali), Pang Tjin Nio (Jakarta), Rastika (Cirebon), Sitras Anjilin (Magelang), Mardji Degleg (Jawa Timur), Dirdjo Tambur (Yogyakarta), Hendrikus Pali (NTT) dan Zulkaidah Harahap (Sumut). RL/BD
Pembukaan : Sabtu, 24 Februari 2018, pukul 18.30 WITA
Pameran untuk umum : 25 Februari – 3 Maret 2018, pukul 10.00 – 18.00 WITA
Workshop & demonstrasi membuat topeng : 25 – 26 Februari 2018, pukul 14.00 WITA