DENPASAR, BeritaDewata – Setelah menempati gedung sekretariat yang dipelaspas bertepatan dengan Purnama Sasih Kedasa, pada 28 Maret 2021 lalu, Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali(PAKIS Bali) masa bhakti 2020-2025 mulai bergerak.
PAKIS Bali sebagai salah satu sayap organisasi Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali mulai bergerak dengan program kerja yang telah disusun. Hal pertama yang menjadi prioritas PAKIS Bali adalah menggencarkan sosialisasi terkait dengan keberadaan organisasi ini.
Hal tersebut diungkapkan Manggala Utama PAKIS Bali Ny Putri Suastini Koster dalam rapat konsolidasi (rakon) yang berlangsung di Kantor Sekretariat Pakis Bali, Jalan Badak I Nomor 3 Denpasar, Selasa (6/4/2021). Selain diikuti jajaran pengurus PAKIS, rakon juga melibatkan prajuru istri Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, satu di antaranya Ni Luh Riniti Rahayu.
Dalam perbincangan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan, Ny Putri Koster menyampaikan bahwa setelah dilantik pada 17 September 2020 lalu, ia selaku Manggala Utama PAKIS fokus pada konsolidasi pengurus dan mencari tempat untuk kantor, hingga akhirnya mendapat sebuah gedung yang merupakan aset Pemprov Bali di Jalan Badak I, nomor 3 Denpasar.
Sebagai langkah awal, Ny Putri Koster tak ingin merancang program yang muluk-muluk. “Di awal kita akan fokus pada kegiatan sosialisasi lewat berbagai media. Kita perkenalkan apa itu PAKIS agar Krama Bali tahu dan lebih mengenal kita. Selain mengintensifkan sosialisasi melalui berbagai media, PAKIS Bali juga berencana menyusun sebuah buku pedoman untuk memperkenalkan organisasi ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, perempuan yang dikenal seniman multitalenta ini menyampaikan terima kasih kepada jajaran prajuru istri MDA Bali yang membidani lahirnya PAKIS Bali. Ia beserta jajaran akan berupaya optimal mengemban amanah yang diberikan. Dalam melaksanakan program kerja, PAKIS Bali akan bersinergi dan membangun koordinasi dengan MDA Bali dan dua sayap organisasi lainnya yaitu Pasikian Pacalang Bali dan Pasikian Yowana Desa Adat di Bali.
“Pasikian Yowana, biarkan mereka fokus pada upaya kegiatan lomba untuk mengasah bakat para yowana. Untuk sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba, PAKIS Bali yang ambil bagian di situ,” ungkapnya.
Mendengar uraian Ny Putri Koster, prajuru istri MDA Bali Luh Riniti Rahayu menyampaikan rasa haru atas terbentuknya PAKIS Bali yang ikut dibidaninya. Ia pun mengungkapkan perjuangan cukup berat hingga sayap organisasi MDA ini terbentuk, dengan Ny Putri Koster sebagai Manggala Utama didampingi Manggala T.I.A Kusuma Wardhani. Riniti Rahayu yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan ini ingin PAKIS Bali menjadi organisasi yang memiliki daya dorong kuat untuk mensejahterakan perempuan Bali.
“Kami juga berharap agar ke depannya suara perempuan Bali bisa lebih didengar. Itu mimpi yang sangat ingin kami wujudkan,” katanya seraya menambahkan ke depannya, jajaran prajuru istri yang duduk di kepengurusan MDA Bali akan terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan PAKIS Bali.