Obyek Wisata Central Lovina Disuguhi “Bau” Menyengat

Seorang Warga Negara Asing saat berjalan melalui Jembatan sungai yang berbau limbah dari hotel dan villa di Central Lovina

Buleleng – Warga Negara Asing (WNA) mengeluhkan Central Lovina disuguhi dengan bau menyengat diduga akibat limbah cair yang diduga di buang kesungai oleh pihak Hotel dan Restaurant di kawasan tersebut, bau kotoran bekas limbah dapur menyengat dan memenuhi aliran sungai Lovina dari selatan sampai ke utara pantai Lovina.

Dimana para Wisatawan Asing sering melintasi sungai kecil tersebut, diatas sungai kecil itu terdapat jembatan yang terbuat dari pohon kelapa. Bau menyengat pun timbul saat melewati bantaran sungai tersebut.

Dua wisatawan asal Belanda yang tidak mau namanya disebutkan, sangat menyayangkan kondisi tersebut, sungai seperti itu dialiri limbah cair dengan bau tak sedap dan cukup menyengat hidung. Beberapa diantaranya ada yang sempat melihat-lihat sungai itu sambil menutup hidung dan menggeleng-gelengkan kepala.

Bahkan Limbah cair yang dibuang oleh pihak Hotel dan Restaurant di Lovina berwarna hitam dan mengeluarkan bau menyengat. Salah satu Guide Lovina juga menyebutkan limbah cair tersebut diperkirakan sudah bertahun tahun lamanya mengalir kesungai.

“It look so sad the throw the waste to this beautiful river than going through the beach i hope next year I’m coming it will be clean.” Celoteh Warga Belanda, Rabu 26 Juli 2017.

Menyikapi hal tersebut anggota DPRD TK II Buleleng dari Fraksi Nasdem Made Sudiartha alias Dek Tamu pun angkat bicara, ia menyebut bahwa instansi terkait dinilai tidak perduli dengan Pariwisata Buleleng yang kini mulai ramai dikunjungi Wisma.

“Ada apa ini sampai bau busuk kok dibiarkan mungkin lagi sariawan ….?. PHRI mestinya harus tanggap jangan dibiarkan seperti itu, bagaimana mempromosikan pariwisata kalau keadaanya seperti itu apakah tidak malu,” ucap Dek Tamu, Sabtu 29 juli 2017. Sebagai wakil rakyat ia pun mengaku akan membahas hal ini segera di Gedung Dewan, dan mengundang para pelaku wisata Lovina.

Disisi lain kepala dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buleleng Nyoman Genep yang baru menjabat beberapa bulan menggantikan Surya Temaja. Saat Tim Berita Dewata menghubungi pada Sabtu 29/7 sekitar pukul 16: 40 wita melalui saluran telephon dan Sms tak ada jawaban.

Bahkan Nyoman Sutrisna sebagai Kadispar Buleleng ditemui di sela- sela simakrama Gubernur Bali di Desa Pedawa. Ditanya terkait Limbah cair yang di buang kesungai bertahun tahun oleh para pengusaha Hotel dan Restauran di Lovina. Tidak bersedia memeberikan jawaban.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here