Novi Rolastuti, Keterampilan Menjadi Modal Utama dalam Kebangkitan

Novi Rolastuti

BADUNG, BeritaDewata – Terpuruk-puruknya wanita jika memiliki ketrampilan pasti akan bisa bangkit kembali,itulah pedoman yang selalu dipegangnya. Sebuah pesan yang didengar dari ibundanya selalu teringat dalam benaknya. Adalah Novi Rolastuti, terlahir ditengah tengah kota metropolitan dan lahir dari Ibu yang kuat untuk melalukan usaha berdasarkan ketrampilan seorang wanita

Walaupun dilahirkan di Jakarta, Novi sejak usia tiga bulan terpaksa harus dirawat dan diasuh oleh Eyang dan Tantenya di Purwerejo Jawa Tengah.Tumbuh besar dalam asuhan eyang dan tantenya yang merupakan keluarga demokrat yang mengedepankan rasa tepa sliro menghargai sesama, menjadikan Novi seorang wanita mandiri, bermasyarakat kepada siapapun tanpa mengenal golongan dan etnis.

Memiliki tante yang merupakan seorang pendidik, sejak kecil pendidikan formal serta nilai nilai kemanusiaan sudah selalu diajarkan. Karena pendidikanlah terpaksa Novi harus kembali ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan disebuah Universitas Negeri di Depok, Tekad,kemauan yang kuat serta kegigihannya menghantarkannya bekerja di 2 International Public Accountant yang cukup ternama.

Diawali dari karir sebagai seorang operator telepon dan terus berkembang di posisi koordinator di divisi professional development, Novi terus mengasah kemampuannya. Keingintahuan yang dalam terhadap bidang yang bukan menjadi majornya,membuat Novi terus tidak pernah berhenti belajar. Dia selalu ingin menghasilkan sebuah hasil yang optimal bahkan melebihi ekspektasi.

Sejak bekerja, Novi fokus pada memberi yang terbaik, dia tidak ngoyo untuk meminta gaji lebih, karena dia selalu percaya, apapun pekerjaannnya apabila kita melakukan dengan hati pasti akan berbuah manis hasilnya dan materi pasti akan mengikuti. Itu menjadi kepercayaannya sampai dengan saat ini.

Karena alasan keluarga Novi harus keluar dari pekerjaannya, dan sejak keluar pekerjaannya, dia mulai harus mengatur hidupnya. Karena tidak terbiasa meminta kepada suami, Novi terus mengasah otaknya untuk tetap bisa membantu perekonomian rumah tangganya. Dia banting tulang tidak pantang menyerah untuk berjuang.

Menyebarkan brosur catering, belanja , memasak sendiri dan mengantarkan rantang catering ke rumah rumah, semua dia lakoni demi membantu perekonomian rumah tangga, tidak hanya itu, menjadi seorang perias pengantinpun dia jalankan karena Ibunya memiliki usaha perias pengantin yang saat itu lumayan sudah cukup besar, karena Ibunya juga menjadi penguji tata rias nasional.

Ketrampilan demi ketrampilan dia jalani dan dia lakukan dengan ketulusan hati. Dan sampailah saat ini dia menjadi direktur sebuah Perusahaan asing di Jakarta, yang awalnya dikembangkan oleh dirinya. Mengembangkan sebuah perusahaan bukan tanpa perjuangan. Rumah, Mobil bahkan belanja rumah tangganya dikorbankan demi untuk memperbesar Perusahaan dan demi karyawan karyawannya tergaji.

Dengan modal pas pasan tapi order yang luar biasa, dia lebih mementingkan kehidupan karyawannya, walaupun kehidupan keluarganya dikorbankan. Makan nasi dengan garam, jalan kaki pulang kantor karena ongkos tidak punya, naik motor dengan bensin pas pasan pernah dia lalui. Semua demi karyawannya untuk bisa terbayar tiap bulannya

.” Mungkin orang yang tidak tahu, kita dipandang bisa makan dengan daging dan ayam atau tidur nyenyak, padahal tidak,tuturnya.”Buat saya kepentingan karyawan dan keluarga karyawan lebih penting dibanding keluarganya sendiri,imbuh novi. Dari situlah nilai nilai enterprenuership terbentuk.

“Jangan putus asa dengan keterpurukan kalau kita ingin menjadi seorang pengusaha, hanya orang orang yang kuat, disiplin dan mau berjuang dengan hati itulah yang akan berhasil,dan jangan takut dengan masa masa sulit, postive thinking, berdoa serta bekerja dengan hati menjadi landasan berusaha,”jelasnya.

Kecukupan secara materi bukan menjadi sebuah tujuan akhir untuk Novi. Pencarian hakekat hidup dan kehidupan seorang insan di dunia ini terus dipelajari olehnya. Nilai nilai spiritual terus dia pelajari dan berusaha dia jalankan walaupun tertatih tatih, dengan tuntunan nilai nilai spiritual hakekat hidup seorang manusia di dunia inilah, dia terpanggil untuk menebarkan rasa silih asih silih asuh dan silih wangi kepada sesama dan alam semesta.

Karena dia meyakini, kita dilahirkan didunia ini untuk menjalankan ajaran tertinggi yaitu kasih sayang/ rahman rahim, dharma, atau meta bagi dirinya, sesama dan alam semesta.Pengetahuan tentang ajaran tertinggi dan kasih sayang menjadi semacam panggilan jiwa.

Panggilan jiwanya inilah yang mendorong terbentuknya Yayasan We Love With Love pada tanggal 12 November 2020. Konsep Yayasan ini mengedepankan cinta kasih tanpa pamrih. Mencintai dengan Cinta dan ketulusan, tanpa kepentingan pribadi serta memberikan kontribusi positive kepada alam semesta dan sesama.

Tidak hanya berupa materi, namun berbagi nilai nilai spiritual itulah yang dia lakukan. Karena dia yakin sekokohnya kokohnya jasmani manusia akan tumbang apabila tidak dilandasi nilai nilai spiritual yang tertanam dalam hati dan dijawantahkan dalam laku dan perilaku sehari hari.

Tentunya disini novi berharap, keberadaan We Love With Love, dapat menjadi wadah menyatukan sahabat sahabat/ insan manusia yang ingin ikut serta dalam berbagi kepada sesama atau pun melestarikan budaya bangsa dengan berbagai potensinya dengan mempertimbangkan keselarasan alam semesta tanpa melihat perbedaan.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here