Beritadewata.com, Buleleng – Debit air yang ada didaerah pegunungan Buleleng kian meprihatinkan hingga terjadi kekeringan dibeberapa desa di Buleleng seperti yang terjadi di Desa Kayuputih Kecamatan Sukasada Buleleng.
Dengan jumlah penduduk mencapai 2930 jiwa dengan luas wilayah 14,95 km desa Kayuputih yang desa Penyangga Lovina kni mengalami kekeringan, kebun-kebun milik wargapun terlihat mengering karena kekeringan dan debit Air yang ada di daerah atas mengalami penyurutan, bahkan warga pun untuk kebutuhan air minum harus mencari ke Dusun labuhan Aji Desa Temukus yang berjarak puluhan km dari Desa Kayuputih ke utara.
Menurut salah satu warga dusun Melaka Komang Ariantini (18) saat ditemui ketika sedang melakukan aktifitasnya menungguin air keluar dari pipa yang telah terpasang dihalaman rumahnya mengatakan,
“ Yen dinii nak yeh ngalih ling tukade nganggo selang( Kalau disini nyari air minum kesungai pake selang). Apalagi debit sumber air disini sangat-sangat mengecil. Saya untuk air minum sama mandi susuah sekali dapatkan, sangat sangat kekeringan didesa saya. Soalne tumben sekarang sampek kekeringan air seperti ini. Bukannya saya aja yang kesusahan air .. Tetangga juga mengalami kesususahan ” jelas Komang Ariantini.
Dari informasi warga sekitar Kayuputih untuk kebutuhan air minum pihaknya harus mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya membeli pertankki air dari mobil PDAM Buleleng, bahkan harus menunggu beberapa hari setelah melakukan pemesanan.
Kekeringan dan kesusahan akan air minum yang melanda warga Desa Kayuputih dibenarkan juga oleh Kepala Desa Kayuputih Ketut Sumenaya S.E ketika dikunjungi oleh Beritadewata.com kerumahnya.
”Ada air, cuman sekarang ini debit yang ada dihutan sangat kecil bandingkan dengan tahun lalu air banyak sampai warga bisa menggunakan untuk tanamanya, kalau sekarang tanaman biarkan dah mengering dari pada kita mati kekeringan. Sangat-sangat kering sampai sempat kemarin terjadi kebakaran lahan” papar Sumenaya.

Kendati kekeringan telah melanda desanya sebagai Kepala desa pihaknya tidak akan tingal diam untuk memecahkan masalah ini, bahkan pihaknya telah berkordinasi kepada pemilik-milik Villa yang ada di Kayuputih untuk sementara tidak menggunakan air yang dimiliki desanya dan disarankan untuk sementara Villa-villa tersebut keluar desa mencari kebutuhan air. Kita akan bersurat
”Kemarin kita sarankan kepada para pemilik villa untuk sementara waktu agar keluar desa dulu mencari kebutuhan air mengingat warga kami sedang membutuhkan, tapi kita akan bersurat keinstansi terkait untuk segera membantu warga kami agar dibawakan air bersih” jelas Sumenaya.