BeritaDewata.com, Denpasar – Keamanan Bali sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia saat ini mutlak perlu dijaga. Hal ini disampaikan pengusaha muda Bali Made Mudarta saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin (29/5). Menurutnya, Bali sebagai daerah destinasi utama pariwisata patut bersyukur karena julukan dan penghargaan sebagai destinasi terbaik dunia terus diterimanya. Penghargaan sebagai destinasi terbaik itu tentu saja bukan hanya karena panorama alam dan budayanya, tetapi faktor keamanannya.
“Tentu ada faktor utama yang menyebabkan Bali sebagai the best destinasi wisata dan ada faktor yang mendukung, diantaranya faktor keamanan. Ketika kemanan tidak dijaga dengan baik dan sedikit terjadi dentuman, maka dampaknya dirasakan oleh dunia. Makanya ini menjadi tangung jawab kita bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Bali. Bukan hanya aparat kemanan dan kepolisian dan yang dibantu oleh tentara, tetapi kita semua masyarakat Bali termasuk mereka yang beraktifitas di Bali untuk bersama sama bertangung jawab menjaga,” ujarnya.
Ia meminta, bila masyarakat mendengar ada isu-isu atau hal hal yang diangap aneh yang mencurigakan agar menghubungi aparat setempat agar segera diambil antisipasi. “Jangan sampai setelah terjadi ancaman yang pernah terjadi di Bali sesuai apa yang tidak kita harapkan kita kemudian baru waspada,” ujarnya.
Biasanya setelah terjadi ledakan seperti bom Bali 1 dan bom Bali 2 baru dilakukan atau meningkatkan kewaspadaan. Seharusnya, masing-masing kawasan dan perusahaan sap menjaga kemanan dengan tertib. Tetapi pas dirasa sudah dirasakan nyaman dan aman berbulan-bulan justru kewaspadaan mulai mengendur atau berkurang. Ini yang terjadi selama ini di Bali. Orang waspada bila ada hal genting. Kalau dalam keadaan normal maka kewaspadaan itu menurun. Kasus ledakan di Inggris dan Jakarta baru-baru ini hendaknya menjadi pelajaran bagi Bali untuk waspada.
Untuk di Bali, peran desa adat atau desa pakraman dinilai sangat membantu keamanan Bali. Benteng terakhir adat dan budaya Bali tersebut hendaknya menjadi garda terdepan penjaga Bali baik secara skala maupun niskala. Mudah mudahan dengan bakti masyarakat Bali mengadakan upacara setiap detik dan setiap jengkal tanah di Bali maka tidak ada niatan dari kelompok tertentu untuk menganggu kemanan, kenyamanan dan ketentraman Bali.
“Secara niskala terus dilakukan. Tentu yang tidak kelihatan, kita dorong upacara terus, kita lakukan, sehingga tidak ada kesempatan atau berpikir sedikitpun untuk mengganggu Bali. Desa pekraman sebagai salah satu benteng utama di Bali, taksu Bali salah satunya yang menyebabkan Bali bersinar di mata dunia. Benteng itu ada di desa pekraman. Desa pekraman inilah yang menjadi tulang pungung Bali, keungulan Bali dibandingan daerah lain di dunia, lebih khusus di Indonesia.
Oleh karenanya tentu kita berharap juga masing masing lembaga adat kita, desa pekraman ada seksi keamanan dan kita harapkan mereka rajin berkoordinasi dengan aparat setempat termasuk aparat kepolisian dan sudah dijaga Babinsa di level desa. Koordinasi mulai ditingakatkan. Apabila dirasa ada yang mencurigakan ada desa pekraman agar segera melaporkan ke pihak berwajib agar segera diambil antisipasi. Jangan sampai telah terjadi baru kita grasa grusu,” tegasnya.