BADUNG, BERITA DEWATA – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Green School Foundation menggelar acara Youth Environmental Conference 2025 di Green Camp Bali, Rabu (5/6/2025). Acara ini mengusung tema “Harmony in Action”, yang mendorong generasi muda untuk mengambil aksi nyata demi masa depan yang berkelanjutan.
Lebih dari 70 peserta hadir dalam konferensi tahunan ini, mulai dari pelajar, mahasiswa, aktivis lingkungan, profesional muda, hingga perwakilan organisasi sosial. Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai pengalaman langsung dalam hidup berdampingan dengan alam.
“Tahun ini kami memilih Green Camp Bali karena kami ingin anak muda merasakan langsung bagaimana hidup selaras dengan alam, bukan hanya berbicara tentang lingkungan,” ujar Rembulan Kania Maniasa, Direktur Eksekutif Green School Foundation, dalam sambutannya.
Green Camp Bali merupakan fasilitas edukatif di lingkungan Green School Bali, yang dikenal sebagai salah satu sekolah paling hijau dan inovatif di dunia. Seluruh area kamp menerapkan prinsip keberlanjutan, mulai dari penggunaan arsitektur bambu, sistem pemilahan sampah, konsumsi energi rendah, hingga kebijakan tanpa plastik.
Dalam rangkaian kegiatan, peserta mengikuti berbagai workshop berbasis lingkungan, seperti pembuatan pewarna alami (natural dye) dan kertas dari bambu. Diskusi juga digelar dalam format Focus Group Discussion, yang bertujuan menumbuhkan aksi kolaboratif lintas bidang.

Konferensi menghadirkan dua panel diskusi dengan pembicara dari berbagai latar belakang. Sesi pembuka diisi oleh Ida Bagus Agung Gunarthawa, Co-Founder Samsara Living Museum, yang menyoroti pentingnya pembangunan Bali yang selaras dengan alam dan budaya lokal.
- Panel pertama membahas praktik bisnis berkelanjutan dan diisi oleh:
- DeAndre Saroinsong (Direktur Operasional & Komunikasi Earth Company)
- Yeni Aspini (Pendiri Commonsense Trading)
- Annisa Fauziah (Managing Director Tricycle)
- Hermitianta Prasetya Putra (Koordinator Program Merah Putih Hijau)
Panel kedua mengangkat tema kepemimpinan generasi muda dalam gaya hidup berkelanjutan, dengan pembicara:
- Laksmi Deneefe Suardana (Puteri Indonesia 2022)
- Reski Amirullah Ladja (Direktur Green Camp Bali)
- Gede Witsen (Direktur DESA)
- Shawnee Carmana (Siswi Green School Bali)
“Inspirasi bagi anak muda untuk peduli lingkungan tidak cukup lewat media sosial. Pengalaman langsung dengan alam akan membekas dan mendorong mereka untuk bertindak,” kata Laksmi Deneefe dalam salah satu sesi.
Sebagai acara tahunan, Youth Environmental Conference tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga wadah untuk berjejaring, berbagi pengalaman, dan membangun kolaborasi antargenerasi muda yang peduli pada isu lingkungan dan keberlanjutan.
Green School Foundation berharap, kegiatan ini dapat menjadi katalisator bagi gerakan lingkungan yang lebih besar dan berdampak langsung di komunitas lokal.