Denpasar, beritadewata.com – Partai Gerindra Bali melalui Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) melaporkan Gubernur Bali I Wayan Koster ke Bawaslu Bali. Laporan itu dilakukan terkait dengan dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan Wayan Koster yakni melakukan kampanye dalam acara Milenial Road Safety Festival yang digelar oleh Polda Bali di Lapangan Puputan Renon Denpasar, Minggu (17/2).
Sekretaris Bapilu Gerindra Bali Fabian Cornelius menjelaskan, sore ini timnya akan melaporkan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh Koster. “Kami pastikan sore ini akan melaporkan kasus ini Bawaslu Bali. Kami akan membawa bukti dan saksi agar Bawaslu Bali segera memprosesnya,” ujarnya di Denpasar, Senin (18/2).
Ia mengaku jika timnya sudah melakukan konsultasi dan koordinasi dengan beberapa pihak seperti Polda Bali dan Bawaslu terkait dengan dugaan pelanggaran yang disampaikan oleh Koster. Saat bertemu dengan aparat di Polda Bali, timnya mempertanyakan dugaan pelanggaran dan kapasitas Koster dalam acara tersebut.
“Kepada kami mereka berjanji akan membuat laporan resmi ke Kapolda Bali dan akan mengatur pertemuan kami dengan Kapolda. Tujuannya kami adalah untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran tersebut,” ujarnya. Sementara dengan Bawaslu Bali dilakukan rapat konsultasi tentang tata cara pelaporan dugaan pelanggaran yang dilakukan Koster.
Ketua Bidang Hukum Bapilu Gerindra Yoga Fitrana Cahyadi mengatakan, sore ini dirinya akan mendatangi Bawaslu Bali untuk melaporkan kasus dugaan pelanggaran tersebut. Saat ini timnya sedang mempersiapkan alat bukti dan saksi sebagai langkah awal agar Bawaslu bisa memprosesnya.
“Sore ini kami akan melaporkan kasus dugaan pelanggaran kampanye tersebut. Kami akan membawa bukti dan saksi untuk diproses,” ujarnya. Ia mengakui jika timnya tidak berada di lokasi saat dimana dugaan pelanggaran itu terjadi. Namun timnya sudah menemukan sejumlah bukti dan saksi agar kasus ini bisa diproses Bawaslu.
Menurut Yoga, setelah ditelaah dengan seksama, sebenarnya ada tidak pihak yang dirugikan dari kasus dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Koster. Pertama, ada partainya bersama koalisi pendukung pasangan calon nomor urut 02.
Partainya dirugikan karena Koster melakukan dugaan kampanye secara terang-terangan di hadapan sekitar 40 ribu kaum milenial Bali dan bukan merupakan jadwal kampanye terbuka karena dari isi rekaman video yang beredar. Dalam kampanye terbuka secara nasional saja, jumlah pesertanya dibatasi, sementara dalam acara Milenial Safety Road, jumlah pesertanya mencapai 40 ribu orang.
Kedua, yang dirugikan adalah publik Bali. Persepsi publik Bali dan bahkan Indonesia semakin tidak percaya dengan pemerintah karena seorang gubernur bisa melakukan apa saja demi untuk memenangkan Jokowi. Ketiga, pihak yang sangat dirugikan adalah institusi Polri.
Publik akan terbangun persepsinya bahwa Polri tidak netral karena membiarkan acara besar Polda Bali menjadi ajang kampanye untuk memenangkan salah satu Capres. “Kepercayaan publik ini harus dijaga, dirawat. Bukan malah dirusak oleh aksi terduga pelanggaran kampanye,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur Bali I Wayan Koster memanfaatkan kesempatan untuk berkampanye tentang Jokowi saat bertemu ribuan kaum milenial dalam acara Milenial Road Safety Festival di pusat Kota Denpasar, Minggu (17/2).
Acara yang mendatangkan ribuan kaum milenial tersebut dimanfaatkan Koster untuk secara terang-benderang berkampanye tentang Jokowi. Kampanye Koster terhadap Capres nomor 01 itu menjadi sesuatu yang sangat menarik dari acara Millennial Road Safety Festival di Bali yang dipusatkan di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Gubernur Bali, I Wayan Koster yang hadir dalam dalam acara yang digelar oleh Polda Bali itu, dalam sambutannya ia mengajak puluhan ribu kaum millennial yang hadir dari seluruh Bali untuk memilih Joko Widodo pada Pemilu 17 April mendatang.
“Pada Pemilu 17 April nanti, pilih Jokowi untuk kembali melanjutkan programnya. Pilih nomor satu, setuju?,” ujar Koster sambil menunjuk satu jari tangannya. Bahkan Koster minta ribuan kaum milenial tersebut untuk mengangkat tangan dengan menunjuk 1 jari.
Ajakan tersebut, langsung direspon oleh seluruh kaum millennial yang hadir yang pada umumnya adalah pelajar dengan menjawab; “setuju,” sambil menunjuk satu jari tangan mereka. Ajakan Koster itu berawal dari sambutannya yang mengatakan bahwa, Millennial Road Safety Festival adalah program dari Presiden Joko Widodo yang perduli terhadap generasi millenial.
“Ini program Bapak Presiden Joko Widodo. Ini sangat penting dan strategis bagi bangsa Indonesia dan kaum millennial. Banyak kecelakaan karena human eror akibat ketidaktertiban dalam berlalulintas,” ungkapnya.