BULELENG – Naas nasib yang dialami Made Sukamara (38) warga dusun Kaje Kauh Desa Sudaji Kecamatan Sawan Buleleng, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju RSUD Buleleng.
Sukamara bersimbah darah dan pada bagian perut mengalami luka robek serta isi perut terburai keluar akibat perkelahianya dengan Nyomat Rapet (56) warga Dusun Kaje Kangin di Kuburan Desa Sudaji pada Selasa (26/6) pukul 06:20 wita.
Sebelum kejadian tersebut, kedua tukang Ojek “Projek Su” sempat adu mulut lantaran ketersingungan korban terhadap perkataan pelaku, korban Sukamara bersama beberapa tukang ojek lainnya sedang ngetem di pangkalan ojek depan Pura Melanting sembari menunggu penumpang.
Tiba-tiba saja, pelaku Rapet yang juga berprofesi sebagai tukang ojek datang dengan nada marah-marah sambil berkata, “Tukang ojek disini semua omong-omang saja,” hingga memicu percekcokan dan berakhir dengan perkelahian.
Percekcokan antara Sukamara dengan Rapet dipangkalan saling tang-tang menyatakan di Kuburan Sudaji yang tidak jauh dari pangkalan kembali didengar oleh para semasa tukang ojek yang saat itu sedang antri penumpang hal tersebut sama sekali tak direspon bahkan kepergian keduanya tidak ada yang begitu tau.
Karena merasa tidak puas percekcokan keduanya kembali dilanjutkan di areal Kuburan Sudaji, ketika Nyoman Rapet keluar dari Kuburan tersebut dengan luka dikepala akibat pukulan potongan kayu yang dilontarkan oleh Sukamara setelah Nyoman Rapet menusukan pisau tersebut ke perut Sukamara. Warga sekitar pun akhirnya mendengar perkelahian keduanya dan berhamburan menolong korban.
Sumber yang berhasil dikumpulkan dilapangan oleh Beritadewata.com menyebutkan ”Saya kebetulan ada disana selesai beli nasi kuning mangkal lah disitu biasa itu saya lakukan setiap hari karna saya anggota ojek juga. Ini seperti pembunuhan berencana, pelaku sudah membawa pisau. Kata Sukamara ayo saya tangtang dikuburan tapi jangan bawa sesuatu, pergilah mereka, tapi temen disini mengira keduanya bercanda makanya tidak dihiraukan. Tau-tau sudah ada kejadian dikuburan. Korban sempat memukul kepala pelakudengan kayu ketika itu pelaku mau pergi sesudah menusukan pisau keperut korban,” ujar sumber tak ingin disebut namanya.
Setelah menusuk perut Made Sukamara pelaku Rapet melarikan diri kerumah yang awalnya mau bersembunyi, namun berkat saran dari salah seorang kepala dusun, Nyoman Rapet akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Sawan. Anggota Polsek Sawan yang mendengar kejadian seketika meluncur ke TKP sambil mengumpulkan bukti dan saksi-saksi dilapangan.
Perkelahian keduanya, warga menduga pelaku Nyoman Rapet yang merupakan keluarga tidak mampu memiliki peramasalahan dalam keluarganya, yang akhirnya masalah dalam keluarga tersebut dilampiaskan keluar dan dibumbui dengan masalah baru.
Kapolsek Sawan AKP Ketut Wisnaya saat dikonfirmasi menyebutkan kronologis kejadian tersebut “Ini berawal saat datang pelaku sambil berkata bahwa tokang ojek disini omong-omang saja, karena korban merasa tersingung lalu terjadi perkelahian antar korban dan pelaku namun bisa di lerai oleh saksi dan teman-teman ojeknya namun karena merasa kurang puas pelaku bilang kalau kamu memang berani ikut saya dan korban ikut dari belakang dengan mengendarai sepeda motor menuju ke kuburan,” ungkap AKP Ketut Wisnaya.