Mendikbud: Guru yang tidak Belajar Teknologi Siap Dilibas Muridnya

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy

Badung – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy menegaskan, guru-guru sekolah saat ini harus mampu mengupgrade dirinya dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan menuju era industri 4.0 sebagaiman trend dunia saat ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan fokus ikut menyukseskan amanat Presiden Joko Widodo dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) setelah berhasil membangun infrastruktur.

“Kini saatnya membangun SDM dalam meningkatkan daya saing global memasuki Industri 4.0,” ujar Mendikbud di Kuta Bali, Senin (3/12). Pembangunan tahun 2019, sesuai arahan presiden, pembangunan dialihkan dari infrastruktur ke pemberdayaan SDM yang handal, kompatibel dengan infrastruktur yang sudah ada.

Pembangunan bergeser tanggungjawabnya, dari kementerian yang membangun infrastruktur ke kementerian yang mengurusi kemanusiaan dan kebudayaan. Menurutnya, menghadapi industri 4.0 dunia pendidikan mampu melakukan perubahan yang signifikan dan masif.

Perubahan agar dilakukan oleh guru-guru sehingga mampu mendidik anak-anak yang memiliki pengetahuan baik hardskill dan softskill. “Jika guru yang tidak mau belajar dalam mengikuti perubahan khawatir digilas oleh muridnya sendiri. Siap-siap saja dilibas peserta didiknya,” ungkapnya. Mengingat pendidikan guru yang diterima masa kuliah tidak ada gunanya hari ini, jika tidak mengikuti perkembangan zaman.

Pemerintah sudah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas guru dalam bidang teknologi dan informasi. Namun karena jumlah guru yang terlalu banyak sementara ketersediaan anggaran tidak seimbang maka guru diminta untuk belajar memperdalam ilmunya sendiri. Saat ini jumlah guru di Indonesia sebanyak 3.017.000 orang.

Jadi untuk melakukan terpaan perubahan secara masif memang perlu kerja keras. Salah satunya adalah dengan Simposium International Symposium on Open, Distance and E-Learning (ISODEL) seperti ini. Guru harus responsif, terus belajar, terutama untuk mengadopsi kemajuan teknologi saat ini.

Untuk itu, ISODEL 2018 diarahkan untuk berbagai kalangan terutama guru dan akademisi, para guru diharapkan terlibat aktif dalam mengikuti rangkaian acara yang sudah dirancang untuk dapat bermanfaat dalam keseharian pembelajaran di kelas.

Indonesia tentunya akan mendapatkan rekomendasi dan best practice yang dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan kebijakan dan layanan dalam menyambut era revolusi industry 4.0.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here