
Klungkung – Dalam upaya mempererat kerukunan antar umat beragama dan mensinkronkan program kerja FKUB dengan Pemkab Klungkung. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Kabupaten (MUSKAB) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klungkung Tahun 2019.
Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Kantor Kementrian Agama Kabupaten Klungkung, Jumat (15/2). Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil FKUB Provinsi Gusti Made Ngurah, OPD terkait pengurus FKUB Kabupaten Klungkung dan undangan lainnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sambutanya mengatakan Indonesia ini dengan ratusan namanya suku bangsa dengan agama yang berbeda-beda tetapi tujuan kita sama disebut dengan Bhineka Tunggal Ika, di Klungkung juga sama saudara kita dari berbagai daerah beda Agama.
“Kita harus akui kalau perbedaan ini bisa kita kelola dengan baik maka ini akan menjadi sebuah kekuatan dalam membangun daerahnya, tetapi apabila perbedaan ini tidak dikelola dengan baik apalagi di biarkan berjalan liar tanpa ada yang mengendalikan tentu akan menjadi sesuatu yang mengancam pembangunan atau proses pembangunan itu sendiri” ujar Bupati Suwirta
Bupati Suwirta juga menegaskan bahwa agama harus steril dari kepentingan politik. peran FKUB sebagai salah satu pilar penting agar senantiasa mengembangkan kedamaian dan kerukunan “memelihara kerukunan jauh lebih murah harganya daripada mengobati” tegas Bupati Asal Ceningan ini
Ketua Panitia, Ketut Ardana menjelaskan tujuan dari Muskab kali ini yakni, mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus FKUB yg terdahulu, memilih Ketua dan anggota FKUB Klungkung periode 2019-2024, serta menyusun program kerja 5 tahun dan Rekomendasi.
Adapun peserta rapat kali ini yaikni Para pimpinan Lembaga Umat Beragama di Kab KLK sebanyak 6 orang, utusan dari masing-masing umat beragama berjumlah 37 orang, Pengurus FKUB yg terdahulu 15 orang, Dewan Penasehat 6 orang, FKUB Provinsi 1 orang. Total total keseluruhan 65 orang.
Sementara itu, Wakil FKUB Provinsi Gusti Made Ngurah dalam arahannya, sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya pertemuan ini, mengingat sekarang ini bangsa kita sedang rentan dengan masalah intoleransi dan radikalisme serta sebentar lagi akan diselenggarakan Pemilu 2019. Momen seperti ini tentunya sangat tepat bila dimanfaatkan oleh mereka yang bersentuhan langsung mengawal kerukunan umat beragama untuk menyusun sebuah upaya dalam merawat dan mempererat kerukunan.
Kerukunan itu suatu hal yang sangat penting dan bersifat dinamis, salahsatu cara merawat kerukunan yakni dengan bermusyawarah “sekarang rukun sebentar lagi menjadi tidak rukun, karena kejadian dimasyarakat sering terjadi perubahan. Maka kerukunan itu harus dijaga, diperlihara dan dikembangkan. ” ujar Gusti Made Ngurah. (Humas Klungkung).