BULELENG – Penemuan mayat Mister X tanpa identitas didalam mobil AYLA DK 1092 UK dengan Stripe merah putih yang bertuliskan Dendim di Pantai Penimbangan Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng pada Kamis (7/6) pagi pukul 10.15 wita yang ditemukan oleh seorang warga bernama Kadek Sudarini (42).
Setelah dilakukan pengecekan atas laporan Kadek Sudarini ke Kepala Dusun Galiaran Gede Riasa(48), kemudian jajaran Polsek Kota Singaraja bersama Tim Identifikasi Polres Buleleng yang tiba langsung melakukan olah TKP, didalam mobil terdapat sesosok pria muda dengan ciri-ciri tinggi 167, menggunakan celana Jeans pendek warna biru 1/4, Sabuk Hitam logo SMP N 4 Sukasada dan baju kaos warna abu dengan kondisi mengenaskan, penuh lebam serta mata melotot.
Namun anehnya didalam mobil tersebut terdapat beberapa barang mecurigakan dua batu kecil disamping jok serta plastik kecil diduga kuat obat terlarang jenis sabu, kemudian rokok Mallboro merah serta korek gas yang sudah berisi cairan sandal, setelah di lakukan indentifikasi awal oleh Tim Iden Polres Buleleng mayat tersebut langsung dikirim ke RSU Kabupaten Buleleng guna dilakukan pemeriksaaan oleh Tim Medis.
Setelah beredar foto-foto di media sosial peristiwa tersebut, mayat berbaju putih menggunakan celana jens didalam mobil itu mulai menandakan ada titik terang identifikasinya. Ditempat terpisah warga Desa Tegallinggah dusun Tegallinggah Kecamatan Sukasada mendadak ramai menjelang matahari tenggelam pada Kamis (7/6).
Para pemuda berkumpul didepan rumah warga Tegallinggah itu, Mister X yang ditemukan memiliki ciri yang sama dengan Gede Ari Artawan (18) anak dari Komang Mariada seorang buruh bangunan.
Gede Ari Artawan yang sudah lulus sekolah ditingkat SMA setahun lalu dikabarkan sebelum kejadian itu sempat pulang kerumah pada 5 hari lalu dengan mengemudikan mobil sewaan untuk menjemput teman dekatnya yang berada didesa tersebut, namun ajakan itu ditolak oleh temenya.
Kemudian Gede pergi meninggalkan kampung halaman hingga ditemukan sudah tidak benyawa dengan kondisi mengenaskan mata melotot serta mengeluarkan darah dan mengeluarkan berbau busuk di Pantai Penimbangan.
Ada dua dugaan kuat penyebab kematian korban 1, sengaja di bunuh dengan alasan tertentu 2, Operdosis akibat berlebihan mengkomsumsi obat terlarang.
Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan menyebutkan, korban sebelumnya dikabarkan bekerja diwilayah Denpasar sebagai buruh serabutan. Bahkan Gede dikenal sosok anak yang baik dan ramah dimata masyarakat Desa Tegallinggah.
Keluarga yang mengenali ciri korban malam itu langsung meluncur ke RSU Sangglah dengan mengendarai sepeda motor untuk mengetahui kondisi Gede Ari Artawan.
Sementara warga Desa Tegallinggah yang tak ingin disebutkan namanya sembari menunggu hasil Autopsi tiba dari RSU Sangglah yang dikabarkan jumat (8/6) ini, sangat berharap penyebab dari kematian korban agar pihak Kepolisian mengungkap secara terang kasus ini.