BULELENG – Setelah getol bersuara lantang kader Partai NasDem di Bali seperti anggota DPRD I Bali Nyoman Tirtawan yang berhasil menggagallkan dana Pilgub Bali 2018 lalu sebesar 98 miliyar, kini partai tersebut bak diterjang gelombang pasang.
12 calon legeslatif Partai NasDem dapil Buleleng untuk kursi DPRD Bali di Pileg 2019 dinyatakan gugur hanya gara-gara satu kandidat perempuan tidak memenuhi syarat (TMS). Termasuk gugur sang pahlawan dana Pilgub Bali yang tak lain incumbent NasDem Dapil Buleleng, I Nyoman Tirtawan DPRD Bali 2014-2019.
Dari Informasi yang berhasil dihimpun oleh Beritadewata.com pada Minggu (12/8) gugurnya 12 kandidat tersebut disebabkan adanya salah satu kandidat perempuan partai NasDem mendaftar ganda di DPRD II dan DPRD I maka dari itu KPU Bali mengambil langkah dan menggagalkan 12 caleg tersebut.
Guncangan besar tersebut berawal didaftarkannya nama Luh Putu Novi Serijayanti, Putu Dian Fitri Pratiwi, Erni Indraswari, serta Baiq Candra Hermigawati. Namun dalam perjalanan itu nama Erni Indraswari digantikan oleh Komang Nilawati, sementara Baiq Candra Hermigawati digantikan Luh Widyawati. Nama Komang Nilawati baru didaftarkan NasDem ke KPU Bali sebagai pengganti Erni Indraswari, pada (31/7) pekan lalu.
Sesuai dengan aturan, NasDem wajib menyertakan 30 persen perempuan dalam formasi caleg DPRD Bali Dapil Buleleng. Artinya, dari 12 nama caleg yang didaftarkan, seharusnya 4 orang perempuan untuk pemenuhan kuota 30 persen. NasDem pun sudah daftarkan 4 caleg perempuan dari Dapil Buleleng.
Sesuai dengan aturan, NasDem wajib menyertakan 30 persen perempuan dalam formasi caleg DPRD Bali Dapil Buleleng. Artinya, dari 12 nama caleg yang didaftarkan, seharusnya 4 orang perempuan untuk pemenuhan kuota 30 persen. NasDem pun sudah daftarkan 4 caleg perempuan dari Dapil Buleleng.
Karena Komang Nilawati gugur, kuota 30 persen perempuan tidak terpenuhi NasDem Dapil Buleleng. Karena TMS, Komang Nilawati secara otomatis menggugurkan 1 caleg laki-laki dari NasDem Dapil Buleleng. Caleg laki-laki yang digugurkan adalah Made Arjaya. Namun, berdasarkan pleno KPU Bali, seluruh caleg NasDem Dapil Buleleng berjumlah 12 orang dinyatakan gugur.
Sementara Made Teja Dalem Tarukan dengan nomor urut 3 yang merupakan kandidat asal Kecamatan Sukasada sangat menyesalkan langkah yang diambil KPU Bali dengan telah menggugurkan 30% kuota perempuan.
Bahkan langkah tersebut diangggap kurang profesional “Alasanya sepele sekali, ada calon perempuan mendaftar ganda. Besok KPU Bali akan digugat oleh Tim Advokasi, tunggu saja,” jelas Made Teja.
Teja pun menambahkan kalau langkah yang diambil KPU Bali tersebut merupakan langkah sepihak. Menurut dia, mestinya sebelum KPU Bali melakukan verifikasi data terlebih dulu kordinasi Partai NasDem
“Mengapa verifikasi data tidak disampaikan kepada Partai sebelum dilakukan Pleno, mestinya memanggil partai sesuai prosudur apa yang menjadi kekurangannya. Ini sudah hampir pleno dibiarkan oleh KPU artinya ini kan sepihak seakan-akan mengggurkan NasDem.
Jelas oknum KPU tidak independet. Ini jelas disamping caleg yang dirugikan juga NasDem sendiri di Bali kehilangan hak demokrasi. Artinya ini tidak adil KPU sebagai penyelenggaran pemilu, dan KPU juga terbatas dalam tata cara penjaringan mensosialisasikan kemasing-masing caleg,” tegas Teja (14/8) melalui saluran telephone.
Berikut nama 12 caleg NasDem yang gugur I Made Suparjo ( 1), Luh Putu Novi Serijayanti (2), I Made Teja ( 3), I Nyoman Mudita ( 4), Nyoman Tirtawan(5) , Putu Dian Fitri Prati-wi ( 6), I Gusti Ngurah Wijaya Kusuma (7), I Made Arjaya (8), Ni Komang Nilawati ( 9), Dr Somvir ( 10), Luh Widiawati (11), dan I Made Westra (12).
Kendati 12 caleg Partai NasDem dari Dapil V Buleleng telah berhasil diguggurkan oleh KPU Bali, namun Raden Mas Tejo nama lain dari Teja Tarukan, menduga ada oknum pengurus di DPD NasDem Buleleng yang sengaja mempermaikan dan membiarkan satu kandidat perempuan mendaftar ganda.
