
DENPASAR, BERITA DEWATA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan di Bali masih sangat kuat, tercermin dari tingginya cakupan rekening yang dijamin penuh di wilayah tersebut.
Berdasarkan data per 31 Maret 2025, sebanyak 99,88% rekening nasabah bank umum dan 99,95% rekening BPR/BPRS di Bali berada dalam cakupan penjaminan penuh oleh LPS.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan LPS II, Bambang S. Hidayat, dalam temu media di Denpasar, Selasa (27/5/2025). “Kami terus menjaga kepercayaan publik melalui program penjaminan simpanan yang kredibel dan penanganan bank bermasalah yang cepat,” ujarnya.
Bali juga tercatat sebagai provinsi dengan kontribusi nominal simpanan yang cukup tinggi secara nasional, menempati posisi ketujuh dari 34 provinsi. Nominal simpanan di Bali mencapai Rp178,3 triliun pada April 2025, dengan pertumbuhan tahunan mencapai 10,54%.
Selain itu, LPS melaporkan peningkatan Indeks Menabung Konsumen (IMK) nasional, yang mencerminkan niat dan kemampuan masyarakat untuk menabung. Pada April 2025, IMK naik 5,1 poin menjadi 83,4. Kenaikan tertinggi terjadi pada Indeks Waktu Menabung (IWM) yang melonjak 7,6 poin ke level 94,6.
“Setelah pengeluaran meningkat selama Idulfitri, konsumen kembali menunjukkan minat untuk menabung. Peningkatan ini juga didorong oleh penilaian bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyisihkan dana,” jelas Bambang.
Kinerja sektor perbankan di Bali secara umum tetap menunjukkan resiliensi. Meskipun jumlah rekening menempati posisi ke-17 secara nasional, nilai simpanan masyarakat di Bali berada di papan atas. Tidak hanya itu, hingga April 2025 belum ada satu pun BPR/BPRS di Bali yang dicabut izin usahanya (CIU) oleh OJK, menandakan stabilitas sistem keuangan daerah yang relatif terjaga.
Secara nasional, LPS telah menangani 143 bank sejak 2005, terdiri dari 1 bank umum dan 142 BPR/BPRS. Khusus di Bali, terdapat 10 BPR/BPRS yang pernah dilikuidasi, tetapi tidak ada penutupan baru sepanjang 2024 hingga awal 2025.
Melalui Kantor Perwakilan LPS II, yang mencakup wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, lembaga ini aktif menjalin sinergi dengan berbagai pihak. Mulai dari universitas, komunitas, hingga media, LPS gencar menyosialisasikan fungsi dan wewenangnya, termasuk program literasi keuangan. Sepanjang Februari 2024 hingga Mei 2025, LPS telah melakukan 30 kegiatan ke masyarakat, 35 kegiatan di dunia pendidikan, dan menjalin kerja sama dengan 43 media.
“Upaya ini kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya penjaminan simpanan serta memperkuat pemahaman literasi keuangan masyarakat,” ujar Kepala Divisi Edukasi dan Humas KPW LPS II, Fitri R. Septiana.