Buleleng – Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata (DISPAR), tahun ini kembali akan menggelar event tahunan yang dinilai paling spektakuler di Buleleng yaitu Lovina Festival. Event tahunan yang akan dimulai pada tanggal 14 sampai dengan 18 September 2017 di pantai Binaria yang terkenal dengan nama Lovina akan menelan anggaran senilai 500 juta.
“Kita tampilkan banyak pagelaran seperti berbagai Konservasi, Kebudayaan, Kesenian Nasional, Parada Budaya. Kita siapakan nggaran senilai 500 juta dan desa penyangga yang nantinya ikut tampil dalam event tersebut kita kasih 8 juta per desa,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna, di Buleleng, Kamis, 7/9/2017.
Lovina Festival tahun ini akan menampilkan berbagai atraksi kesenian desa penyangga diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan yang berlibur di Lovina. Untuk desa penyangga Lovina yang akan ikut tampil meliputi, Desa Temukus, Kaliasem, Kalibukbuk, Anturan, Pemaron, Desa Kayuputih Kecamatan Sukasada dan dua desa tertua di Kecamatan Banjar mereka akan tampil parada dipantai Lovina.
Namun, banyak kalangan menyayangkan, persiapan kemeriahan Lovina Festival belum menyentuh pada pengelolaan jalan. Jalan paving sisi timur patung Dolpin Lovina dengan panjang kurang dari 100 meter, terlihat belum ada perhatian dari Pemkab Buleleng. Jalan masih dalam kondisi rusak, beberapa lubang pun, terlihat menganga.
Di ruas jalan tersebut belum ada perbaikan, padahal sudah melalui Festival tahun sebelumnya. Di jalan tersebut pernah terjadi wisatawan asing pernah jatuh karena menghindari lubang, belum lagi musim penghujan ruas jalan itu seperti tak terlihat sama sekali karena kurang tersedianya saluran drainase.
Kelian Desa Adat Pakeraman Kalibubuk Gede Suberata saat di temui dikalibukbuk belum lama ini mengatakan, pihaknya sudah pernah mengajukan bersamaan dengan pengerjaan vafing di central parkir Lovina sebelum Lovina Festival tahun lalu, namun kini pengelolaan Lovina sudah diserahkan kepengelola baru dari Nyoman Sandiasa ke Made Ambu Kardika.
“Dulu sudah pernah diusulkan kedaerah waktu perbaikan paving di central parkir itu, namun belum ada respon dari pemerintah. Bapak-bapak sering lewat disaat hari baik saja cobak dimusim hujan, aduuh beceknya sampai saya malu dengan wisatawan yang berkunjung, maunya sih biar ada saluran drainase dululah dari barat ke timur,” ungkapnya.
Ditempat terpisah Made Ambu Kardika menyebutkan jika nantinya dirinya sah diserahkan pengelolaan oleh pemerintah daerah, untuk perbaikan ruas jalan ditimur patung Dolpin tersebut rencananya setelah Lovina Festival akan ada perbaikan sambil menunggu anggaran perubahan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng.
“Rencana setelah Lovina Festival ini jika sudah sah diberikan, kita akan perhitungkan jalan tersebut, secepatnya kita usulkan perbaikannya sambil menunggu anggaran perubahan agar penataan Lovina lebih efesien, ya kami sebagai masyarakat lovina malu sih malu juga jika wisatawan melewati jalan tersebut. Kita akan tata aset yang sudah diserahkan ke adat itu secepatnya.” Pungkasnya.