Beritadewata.com, Denpasar – Ratusan PNS di lingkungan Pemprov Bali yang terdiri dari para kepala dinas, para kepala badan, Kabid, Kasi, dan pejabat eselon, awak media, dan masyarakat umum lainnya menggelar pesta daging babi di halaman Kantor Gubernur Bali Renon, Rabu (22/3/2017). Dalam pesta daging babi tersebut, seluruh peserta diminta untuk menyantap daging babi yang selama ini dicurigai mengandung bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MSS) yang melanda wilayah Badung dan Tabanan baru-baru ini. Seluruh dinas, badan, mulai dari kepala dinasnya sampai dengan para PNS hadir dalam acara pesta daging babi guling tersebut. Sebanyak 4 ekor daging babi guling disajikan dalam pesta akbar tersebut. Menu tersebut disumbangkan oleh Asosiasi Peternak Babi Kota Denpasar.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali I Putu Sumantara menjelaskan, pesta daging babi tersebut sengaja dilakukan oleh Asosiasi Warung Babi Guling untuk meyakinkan kepada konsumen tentang bakteri MSS yang menyerang puluhan warga Badung dan Tabanan baru-baru ini. “Para pemilik warung babi guling koordinasi dengan Pemprov Bali, dengan Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan Bali. Mereka mengajaj publik Kota Denpasar untuk menyantap daging babi yang selama ini dihebohkan dengan bakteri MSS. Mereka ingin tunjukan bahwa bila daging babi diolah dengan benar, matang, berasal dari ternah yang sehat, dipotong secara sehat, dimasak dengan suhu 100 derajat, maka tidak akan bahaya bagi kesehatan. Saya jamin kalau pun ada bakterinya maka semuanya pasti akan mati karena suhu 100 derajat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, setelah isu bakteri MSS mencuat ke pemberitaan media, warung babi guling di Bali menurun drastis ordernya. Padahal, daging babi yang dimasak dengan suhu di atas 100 derajat dengan lama waktu sekitar 30 menit maka bakteri akan mati secara otomatis. “Jangan takut konsumsi babi guling, karena dijamin aman. Kita sudah lakukan penelitian terhadap daging babi. Saat ini bisa saya katakan aman dari virus MSS. Terpenting daging diolah dan dimasak dengan benar,” ungkapnya. Dirinya juga menghimbau bahwa warga Bali dalam waktu dekat akan merayakan Galungan. Diharapkannya agar tidak mengolah masakan yang tidak dimasak seperti halnya menggunakan bahan darah.
Hingga saat ini kasus mengenai adanya pasien yang diduga terjangkit MSS, kata dia dari hasil lab menunjukkan hanya sebatas suspect. Usai memberikan pengertian tentang tidak adanya bahaya mengkonsumsi daging babi. Dirinya langsung menuju meja makan dimana telah dihidangkan dua ekor babi guling. “Ayo kita makan. Ini saya buktikan, mari kita makan bersama,” ajaknya sambil mencicipi daging babi guling yang telah disiapkan.