JAKARTA – Tim Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Indonesia bertolak ke Mesir siang ini. Mereka akan melakukan lawatan budaya dengan tampil di Cairo & Alexandria Ramadhan Festival 2018 pada 23-29 Mei.
Kegiatan ini merupakan lawatan budaya kedua KSBN ke negeri itu setelah keikutsertaan pada The 6th Damanhour International Folklore Festival, awal April lalu.
Menurut Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji, pihaknya akan terus melakukan lawatan budaya ke luar negeri demi mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya Indonesia hingga mendunia. Terlebih langkah ini sudah dijamin UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Kami senang bisa ikut ambil bagian dalam festival Ramadan di Cairo dan Alexandria ini. Apalagi, Mesir adalah salah satu pusat peradaban tertua di dunia,” ujar Hendardji saat pelepasan tim di Sekretariat KSBN di Pejaten, Jakarta, tadi pagi.
Hendardji juga berpesan agar seluruh anggota tim mampu beradaptasi di Mesir. Termasuk selalu bersikap ramah terhadap seluruh peserta yang hadir di event internasional tersebut.
“Di event itu akan hadir 10 negara peserta. Jadi kita harus bersikap baik, santun, dan ramah kepada mereka semua tanpa membeda-bedakan,” ujar mantan Danpuspom TNI AD itu.
DI Mesir, KSBN akan menampilkan sejumlah tari, lagu nusantara, dan peragaan busana.
Mulai dari tari dindin badindin asal Sumatera Barat yang akan dibawakan tim tari asal Surabaya pimpinan Heni S Hardito, tari Enggang Kalimantan oleh Novarita, dan tari Srikandi Senopati oleh Indra Utami Tamsir (IUT).
Sementara untuk kategori lagu, KSBN menurunkan penyanyi muda berbakat Diah Ayu Lestari yang akan membawakan lagu bertemakan religi dan lagu-lagu daerah.
Begitu pula Indra Utami Tamsir (IUT) akan turut menyumbangkan lagu keroncong Bengawan Solo. Bahkan, tim KSBN Indonesia juga akan menyajikan peragaan busana karya perancang Lindy Ann Pieters.
Untuk mematangkan persiapan, mereka juga sudah melakukan Gladiresik di Anjungan Jawa Timur, TMII Jakarta, Selasa (22/5).
Hendardji menegaskan, dengan mengikuti lawatan budaya ke Mesir, pihaknya bukan hanya bisa memperkenalkan keunikan-keunikan yang dimiliki Indonesia lewat sajian seni budaya, juga bisa belajar banyak mengenai budaya bangsa lain, termasuk Mesir.
Karena itu, Hendardji sangat senang bisa memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir. Sebab, pihaknya dapat membantu pemerintah Indonesia mempromosikan seni dan budaya asli Indonesia. Termasuk, berupaya melestarikan kearifan lokal lewat sajian-sajian seni dan budaya di Mesir.
”Selain mempromosikan seni budaya Indonesia, kami juga bisa belajar tentang Mesir,” ujar Hendardji.