DENPASAR – Lima partai politik di Bali mendeklarasikan sebuah koalisi yang diberi nama Koalisi Rakyat Bali (KRB). Deklarasi digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Sabtu (30/12). Kurang lebih 1000 orang hadir dalam deklarasi KRB tersebut.
Mereka terdiri dari para pengurus partai dari provinsi hingga kecamatan, para organisasi sayap partai, para simpatisan dan tokoh masyarakat Bali lainnya. Kelima partai tersebut adalah Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem dan PKS.
Deklarasi ditandai dengan pembacaan dan penandatanganan bersama kesepakatan koalisi yang ditandatangani oleh masing-masing Ketua Partai. Salah satu kesepakatan tersebut adalah KRB mengusung Walikota Denpasar Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra sebagai calon gubernur dan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta sebagai calon wakil gubernur.
Keduanya tergabung dalam paket yang diberi nama Mantra-Kerta. Sayangnya, dalam deklarasi tersebut tanpa dihadiri oleh kedua kandidat yakni Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta karena keduanya masih menjalankan tugas sebagai kepala daerah yang sudah terjadwal sejak lama.
Dalam deklarasi tersebut, masing-masing ketua partai koalisi atau yang mewakili diberi kesempatan untuk memberikan sambutan di hadapan ribuan peserta yang hadir. Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta mengatakan, mengusung paket Mantra-Kerta itu bukan tanpa alasan.
Sesuai hasil survei, popularitas Rai Mantra 79 persen dan popularitas Sudikerta sebanyak 83 persen. Pemilihan hari Sabtu tanggal 30 Desember juga sangat beralasan. “Hari ini tanggal 30 Desember adalah selebrasi kelahiran Rai Mantra. Dia adalah putra Karangsem. Makanya, hari ini sesungguhnya merupakan hari lahirnya pemimpin Bali yang baru,” ujarnya.
Banyak sekali kerja orang di luar sana untuk menghancurkan KRB tetapi KRB tetap solid untuk mengusung Mantra-Kerta. Mekanisme survei LSI dilakukan oleh 5 partai politik. Ini 5 partai yang hebat dan bukan hanya menang di Pilgub Bali tetapi menang di Pileg dan Pilpres tahun 2019.
Sekjen Partai Golkar Njoman Sugawa Korry mengatakan, deklarasi KRB untuk melahirkan pemimpin Bali adalah peristiwa besar. “Hari ini Bali bergetar, karena dari rahim persada Bumi Bali telah lahir bayi ajaib yang akaan memenangkan pertarungan di Pilgub Bali. Bayi itu bernama KRB yang darinya akan lahir pemimpin Bali. KRB akan mengusung Mantra-Kerta.
Kenapa harus Mantra-Kerta? Karena keyakinan bahwa keduanya yang pantas memimpin Bali ke depan. Kita harus yakin, karena sudah diajarkan oleh para pemimpin untuk meyakini sebuah kebenaran. Kita yakin karena Mantra-Kerta akan menangkan pertarungan ini. Keyakinan harus dipegang agar menang. KRB itu warna-warni. Kalau merah saja tidak cukup, tidak indah,” jelasnya retoris.
Ia melanjutkan, KRB harus melaksanakan koalisi ini bukan hanya sekedar menandatangani perjanjian tetapi harus dilanjutkan dengan kerja nyata untuk memenangkan paket Mantra-Kerta. Koalisi ini harus dilanjutkan dengan kerja keras, memenangkan paket Mantra-Kerta, dan koalisi harus dilanjutkan dengan di DPRD, mulai dari provinsi hingga kabupaten dan kota untuk mengawal berbagai program pemerintahan dan seterusnya.
Ketua KRB Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan, kekuatan perjuangan KRB adalah membangun kekuatan bersama-sama di bidang legislatif untuk mengawal kekuatan yang ada. “Saat ini jangan terbuai dengan bujuk rayu kepala daerah untuk memillih calon yang lain. Kepada seluruh pemimpin partai politik, saya minta kalau ada anggota DPRD yang kalah di TPS-nya agar tidak mencalonkan lagi. Bila ini bisa digerakan maka paket Mantra-Kerta akan menang. Tekad kita adalah menangkan Pilgub Bali,” ujarnya. Seluruh fraksi yang ada di KRB harus bekerja keras untuk memenangkan paket Mantra-Kerta.