DENPASAR, BERITA DEWATA – KPUD Bali melibatkan seniman dan kartunis Bali untuk sosialisasi Pilkada Bali pada November mendatang. Keterlibatan tersebut dilakukan dengan menggelar lomba mural dan kartun di Kantor KPUD Bali, Sabtu (14/9/2024).
Ketua KPUD Bali Anak Agung Dewa Gede Lidartawan mengatakan, KPUD Bali melakukan sesuatu yang berbeda dalam rangka menyerap aspirasi teman-teman seniman Bali. Mereka adalah para pelukis jalanan, yang kadang kadang sering menggambar di berbagai tembok bekas di Bali.
“Hari ini kita menggelar lomba mural dan poster. Juga kami mengundang kartunis dalam rangka untuk menyerap aspirasi, mengekspresikan keinginan dari para seniman terhadap demokrasi, terhadap para pemimpin di Bali, apa saja yang diharapkan para seniman terhadap para pemimpin kita untuk memimpin Bali di masa yang akan datang ini. Para seniman maunya apa dengan demokrasi saat ini, maunya apa dengan para pemimpin kita saat ini,” ujarnya.
Seluruh hasil karya puluhan seniman mural lukis dan kartunis akan dipajang di halaman Kantor KPUD Bali. Tujuannya agar bisa dilihat oleh para kandidat karena sebentar lagi akan dilakukan pengundian nomor urut. Hasil karya juga bisa ditonton oleh masyarakat umum karena Kantor KPUD Bali terbuka untuk umum.
“Pada tanggal 23 September, para kandidat diundang ke KPUD untuk melakukan pengundian nomor urut. Disitu juga mereka akan tahu apa yang diharapkan para seniman, apa yang menjadi keresahan publik selama ini, terhadap Bali ini ke depan. Ini menjadi agar para pemimpin itu bisa mewujudkan apa yang diinginkan masyarakat Bali yang diwakili para seniman Bali melalui hasil karya mereka,” ujarnya. Ini juga kepada seluruh pemimpin, bukan hanya di Provinsi Bali tetapi seluruh bupati dan walikota di Bali.
Menurut Lidartawan, dalam konteks Bali, sosialisasi dengan lukisan dan kartun sangat efektif dan lebih mendarat. Sebab Bali adalah gudangnya pelukis, gudangnya kartunis. Melalui karya mereka, sosialisasi dan edukasi ke masyarakat tentang demokrasi dan tentang Pilkada serentak dinilai lebih efektif. Sosialisasi dengan ceramah, pemaparan materi tidak efektif, cepat bosan, dan materinya tidak masuk. Masyarakat Bali itu budayanya budaya tutur, dan dengan berkesenian lebih efektif, mudah diterima. Lewat seni maka para pemimpin Bali tahu apa yang dilakukan ke depannya.
Kegiatan hanya dilakukan satu hari saja. Pesertanya masih terbuka. Hasil muralnya akan dipajang. Dilakukan lomba juga merupakan sosialisasi Pilkada serentak. Sosialisasi harus dilakukan bersamaan dengan pemutaran film ‘Tepati Janji’ yang diikuti oleh para mahasiswa, para Ormas, organisasi kepemudaan di lantai 2 Gedung KPUD Bali.
Tujuannya sama yakni membangun kesadaran masyarakat terutama kaum milenial di Bali untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada serentak kali ini. Untuk menjaring 56% kaum milenial tidaklah mudah. Selama ini sosialisasi ke kaum milenial harus lebih gencar. Ia berharap agar dengan cara-cara ini, kaum milenial Bali bisa ikut berpartisipasi aktif dalam pencoblosan Pilgub Bali November mendatang.
Sebentar lagi akan direkrut relawan demokrasi berbasis segmen seperti kaum perempuan, kaum difabel, kaum terpinggirkan, dan berbagai kelompok sosial lainnya. Harapannya partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak memenuhi target di atas 75% dari total pemilih di Bali. Dan tidak lagi ke MK. Semua masalah Pemilu bisa diselesaikan di Bali. Bali juga akan dilakukan deklarasi kampanye damai.