Denpasar – Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI Haris Munandar membuka secara resmi acara Kampung IT BCIC 2018 di Balai Diklat Industri Denpasar bersama DILO Denpasar, Jumat (4/5).
Acara tahunan ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya yang menyajikan kegiatan Lomba Ide Bisnis Digital, Parade Film Animasi hasil program Teaching Factory Produksi Film, pameran produk digital dan kerajinan kreatif lainnya. Pameran kali ini diikuti oleh 300 peserta dengan berbagai ide kreatif di bidang IT dan sudah menghasilkan berbagai produk yang laku terjual di pasaran.
Menurut Sekjen, Kota Denpasar sangat besar potensinya untuk mengembangkan industri kreatif berbasis IT. Bali adalah kota industri pariwisata yang digabungkan dengan budaya. “Kalau kita lihat, industri kreatif Bali harus mengarah ke pariwisata dan budaya secara digital. Ada beberapa yang sudah dikerjakan misalnya joint dengan hotel dan sebagainya. Dan ada beberapa yang sudah dikerjakan tentang sampah. Jadi sudah ada aplikasi tentang sampah. Ini sangat bagus, karena Bali harus mengolah pariwisata dengan green. Karena ada yang mengolah sampah. Malah ada hal yang kreatif yakni aplikasi tentang kesehatan ibu dan anak. Ini bagus. Bali potensi sangat tinggi ekonomi kreatifnya. Dibanding daerah lain, Bali akan berkembang dengan sangat pesat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, aplikasi soal pengolahan sampah, soal kesehatan ibu dan anak, yang di daerah lain belum tentu ada, tetapi Bali sudah ada. Banyak anak muda yang sudah memiliki penghasilan dari aplikasi yang mereka ciptakan. Banyak anak muda Bali yang sudah start up, dengan usia yang masih muda, punya penghasilan sendiri.
Secara nasional ada 13 persen tenaga kerja yang berhasil diserap di industri kreatif berbasi IT, dari 160-an juta angkatan kerja di Indonesia saat ini. “Ini jumlah yang sangat besar dan akan terus bertambah. Karena mereka usianya masih muda-muda, dan biasanya mereka membawa teman-temannya ikut terlibat di dalamnya,” ujarnya.
Pemerintah sebenarnya tidak punya target untuk mengembangkan start up, tetapi pemerintah terus mendorong agar generasi muda menjadi enterpreneur, menjadi inkubator bisnis. Ada tiga sektor yang menjadi leader yakni animasi visual, animasi musik dan animasi video atau film.